Penataan Kawasan Alun-Alun Purwokerto Dengan Konsep Happy Walkable City
VIVIN SETYO PUTRI, Ir. Didik Kristiadi, MLA., MAUD.
2018 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKawasan perkotaan di Indonesia yang ada saat ini cenderung masih belum mengedepankan ruang untuk manusia dan justru membentuk ruang yang pro-kendaraan. Kawasan Alun-alun Purwokerto dan Jalan Jendral Sudirman merupakan kawasan pusat perkotaan Purwokerto yang berisi berbagai pusat kegiatan seperti perkantoran pemerintahan, perkantoran swasta, pendidikan, rekreasi serta komersil dan jasa. Sebagai pusat perkotaan, kawasan ini banyak dikunjungi oleh masyarakat baik dari dalam kota maupun luar kota. Banyaknya pengunjung tersebut tidak diimbangi dengan fasilitas publik yang memadai serta ruang yang berkualitas untuk manusia sehingga menimbulkan ruang yang tidak nyaman dan berbahaya. Hal tersebut terlihat dari tidak berfungsinya jalur pedestrian dengan baik dan justru digunakan sebagai tempat parkir, material jalur pedestrian dan pembatas jalan yang rusak, sampah yang menumpuk pada titik-titik tertentu, serta tidak terdapatnya street furniture seperti tempat duduk dan tempat sampah. Masalah tersebut membuat pengunjung tidak tertarik untuk berlama-lama dan tidak nyaman untuk berjalan kaki. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan penataan elemen fisik ruang untuk mencapai ruang yang ramah manusia serta ramah lingkungan. Konsep happy walkable city dipilih sebagai konsep utama untuk penataan ruang Kawasan Alun-alun Purwokerto karena dapat menciptakan ruang yang humanis serta mendukung keberlanjutan kawasan. Konsep tersebut didapatkan dari elaborasi berbagai teori terkait seperti teori walkable, happy city, visual quality, peraturan pemerintah, serta preseden. Konsep tersebut kemudian diadaptasi ke dalam elemen rancang kota. Perencanaan ruang ini menggunakan metode Soft System Methodology (SSM). Perencanaan ini menghasilkan masterplan, rencana detail masing-masing elemen desain, dan juga rencana kegiatan untuk para pemakai ruang yaitu pedagang, penyedia jasa, pegawai kantor, pelajar, dan pengunjung.
The urban areas in Indonesia tend to not prioritizing space for humans instead it’s tend to form a pro-vehicle space. Alun-alun Purwokerto (Purwokerto City Square) and Jendral Sudirman Street areas are the urban center of Purwokerto which containing various centers of activities such as government offices, private offices, schools, recreation spaces, commercial and services. As an urban center, this area is visited by many people both from within the city and outside the city. The number of visitors is not balanced with adequate public facilities and quality space for humans, causing an uncomfortable and dangerous space. This can be seen from the inadequate of pedestrian path that used as a parking lot, damaged pedestrian path material and roadblocks, pile of garbage at certain corners, and the absence of street furniture such as bench and garbage cans. The problems makes the visitor not interested to enjoy the space nor to walk. To overcome these problems, it takes the arrangement of urban desain elements to achieve a human-friendly and environmentally friendly space. The concept of happy walkable city is chosen as the main concept for spatial planning of Alun-alun Purwokerto (Purwokerto City Square) Area because it can create humanist space and support the sustainability of the area. The concept is derived from the elaboration of various related theories such as walkable street, happy city theory, visual quality, government regulations, and precedents. The concept then adapted into the urban design elements. This spatial planning using the Soft System Methodology (SSM). This plan generates masterplan, detailed plan of each design element, as well as activity plan for space users like merchants, service providers, office employees, students, and visitors.
Kata Kunci : Penataan Kawasan, Rancang Kota, Happy City, Walkable Street, Soft System Methodology