Laporkan Masalah

Karakteristik dan Perkembangan Teknologi Artefak Batu di Situs Song Bentar, Gunungkidul

EUGENIUS OLAFIANTO, Dr. Anggraeni, M.A.

2018 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

The purposes of this research are to understand the characteristic and development of stone artefacts technology during human occupancy in Song Bentar site. Result anticipated from this study is idea regarding the development of stone artefacts manufacturing technology in Song Bentar site. This research conducted with macroscopic and microscopic observation methods to examine technological attributes on 1041 stone artefacts assemblages, which are flakes, cores, and debitages obtained from 2002 excavation conducted by PTKA. Macroscopic observation conducted to examine type of raw materials, shape and size of stone artefacts, also the direction and intensity of reduction on raw materials. Result of this macroscopic observation indicated majority of chert as raw material and triangle-shaped flakes as frequent-used artefacts by inhabitants of Song Bentar site. Microscopic observation conducted to distinguish flakes as prepared-beforehand tools or directly-used tools by examining the use-wear on their edges. The result of study on stone artefacts in Song Bentar site shows that stone artefacts from that site has similar characteristics and technology with other sites in Gunungsewu. The equation is in striking platform preparations on flakes. However, flakes without platform preparations more dominant in Song Bentar site. In addition, in Song Bentar site was found core stones that reduced using levallois technique. Shaped and reduction techniques of biface stones which are also found in Song Bentar show similarity with stone artefacts from Maros, Sulawesi. Both levallois and biface techniques are rarely found on other sites in Gunungsewu. Development of stone tools manufacturing technology in Song Bentar site was perceived by observation on amount and technology of the stone artefacts. Both amount and technology of stone artefacts during early occupancy of the site was not substantial. Significant amount of stone artefacts with trace of advanced technology were found later, in the peak of technology development, which is the middle occupancy of the site. In the end of human occupancy in Song Bentar site, a declining was showed on both amount and manufacturing technology of stone artefacts. Functional aspect was more important in making stone artefacts.

Penelitian ini mengkaji tentang karakteristik teknologi pembuatan artefak batu di Situs Song Bentar pada masa lalu, serta untuk mengetahui perkembangan teknologi selama masa penghunian situs tersebut. Studi tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perkembangan teknologi pembuatan artefak batu di Situs Song Bentar. Metode pengamatan makroskopis dan mikroskopis digunakan untuk melihat artibut-atribut teknologi yang terdapat pada artefak batu, yaitu serpih, batu inti, dan tatal batu. Pengamatan makroskopis digunakan untuk mengamati jenis bahan baku, bentuk dan ukuran artefak batu, serta arah dan intensitas pemangkasan. Berdasarkan pengamatan tersebut diketahui bahwa batuan rijang dan serpih berbentuk segitiga merupakan bahan baku dan bentuk artefak yang dominan digunakan oleh penghunian Situs Song Bentar. Pengamatan mikroskopis bertujuan untuk membedakan serpih yang langsung digunakan sebagai alat dan serpih yang tajamannya disiapkan terlebih dahulu melalui peretusan sebelum dipakai. Hasil kajian yang telah dilakukan terhadap 1041 artefak batu dari Situs Song Bentar yang merupakan hasil ekskavasi tim PTKA pada tahun 2002, menunjukkan bahwa pembuatan artefak batu di Situs Song Bentar secara umum memiliki karakteristik dan perkembangan teknologi yang sama dengan teknologi batu di situs-situs Gunung Sewu. Persamaan teknologi tersebut tampak pada penyiapan dataran pukul dengan pemangkasan, sehingga menghasilkan tipe faceted dan complex. Serpih yang dominan juga berupa serpih tanpa penyiapan dataran pukul tipe cortical. Akan tetapi di Song Bentar ditemukan batu inti yang dipangkas menggunakan teknik levallois. Selain itu, biface yang ditemukan di Situs Song Bentar memiliki kemiripan bentuk dan teknik pemangkasan dengan yang ditemukan pada lancipan Maros dari Sulawesi. Kedua teknik tersebut, yaitu levallois dan biface, jarang dijumpai di situs-situs yang semasa di Gunungsewu. Perkembangan teknologi di Situs Song Bentar dapat diketahui dari jumlah dan teknologi penyiapan artefak batu sepanjang masa penghunian situs. Pada awal masa penghunian di Situs Song Bentar artefak batu yang diproduksi masih tergolong sederhana. Pada masa puncak perkembangan teknologi, yaitu pada pertengahan penghunian situs, penguasaan teknologi yang digunakan dalam membuat artefak batu di Situs Song Bentar mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya teknik levallois, dan biface. Pada masa akhir penghunian Situs Song Bentar teknologi yang digunakan dalam membuat artefak batu mengalami penurunan atau kembali lebih sederhana. Aspek fungsional lebih dipentingkan dalam pembuatan artefak batu.

Kata Kunci : artefak batu, teknologi, Awal Holosen, Mesolitik, Gunungsewu/ Keyword: stone artefacts, technology, early Holocene, Mesolithic, Gunungsewu

  1. S1-2018-350269-abstract.pdf  
  2. S1-2018-350269-tableofcontent.pdf  
  3. S1-2018-350269-title.pdf  
  4. S1-2018-352069-Bibliography.pdf