STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BAWANG MERAH DI KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES
NAILI TRI HIDAYATI, Pinjung Nawang Sari, S.P., M. Sc.; Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec; Fatkhiyah Rohmah, S.P., M.Sc.
2018 | Skripsi | S1 EKONOMI PERTANIAN DAN AGRIBISNISKabupaten Brebes merupakan salah satu sentra produksi bawang merah di Indonesia. Kecamatan Wanasari sebagai daerah penghasil bawang merah terbesar di Kabupaten Brebes, memiliki kendala pada pengelolaan agribisnisnya yang belum optimal. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui gambaran kelembagaan yang berperan dalam agribisnis bawang merah di Kecamatan Wanasari; 2) mengetahui posisi agribisnis bawang merah di Kecamatan Wanasari berdasarkan analisis SWOT; 3) menentukan prioritas strategi yang sebaiknya diterapkan dalam pengembangan agribisnis bawang merah di Kecamatan Wanasari. Penentuan lokasi penelitian dilakukan berdasarkan metode purposive sampling. Responden dalam penelitian ini meliputi 9 stakeholder (pemerintah dan lembaga-lembaga yang terkait) dan 60 petani. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitiatif, analisis IFE dan EFE, analisis SWOT, analisis IE, dan analisis QSPM untuk menentukan prioritas strategi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembagaan yang berperan dalam agribisnis bawang merah terdiri dari kelompok tani, gapoktan, pedagang, industri rumah tangga, ABMI, Bulog, lembaga permodalan (BRI dan koperasi) dan lembaga pemerintah (Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes dan BPP Kecamatan Wanasari. Analisis SWOT menunjukkan posisi agribisnis bawang merah berada pada kuadran I (pendukung strategi agresif atau strategi Strength-Oppurtunity). Berdasarkan analisis QSPM didapatkan prioritas strategi yang sebaiknya diterapkan adalah strategi "meningkatkan produksi dan mempertahankan kualitas bawang merah".
Brebes Regency is one of the center of shallot production in Indonesia. Wanasari district as the highest shallot producing region in Brebes Regency, has many problems about agribusiness management of the product. The objectives of this research are 1) to find out an institutional description that have a role in shallots's agribusiness development in Wanasari district; 2) to know the position of shallots's agribusiness development in Wanasari district based on SWOT analysis; 3) to determine the prioritized strategy of agribusiness development strategy in Wanasari district. Determination location of this research conducted by purposive sampling method. Respondent in this research include a 9 stakeholders (government and related institutions) and 60 farmers sample. The farmer sample of research determined by proportional random sampling method. The analysis method used is descriptive qualitative analysis, IFE and EFE analysis, SWOT analysis, IE analysis, and QSPM analysis. The results of this research showed that institutional which have important role on shallot's agribusiness development consist of farmers group, association of farmers group, traders of farm, ABMI, home industry, Bulog, capital institution (BRI and cooperative), and government institution (Departement of Agriculture of Brebes Regency and extension agency of Wanasari district). Then, based on SWOT analysis, the potition of shallot's agribusiness development is in first quadrant (agressive strategy or Strength-Oppurtunity position). Results of QSPM analysis got prioritized strategy of Agribusiness Development is "increasing production and maintaining the quality of shallots".
Kata Kunci : strategi, bawang merah, SWOT, QSPM