Laporkan Masalah

IMPLEMENTASI STRATEGI BUSINESS-TO-BUSINESS BRANDING DI PT ABBOTT PRODUCTS INDONESIA DIVISI DIAGNOSTIC

YOGASWARA ADIPUTRO, Dr. Iin Mayasari, M.M, M.Si

2018 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Bisnis industri kesehatan khususnya In Vitro Diagnostic (IVD) di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif setiap tahunnya oleh karena meningkatnya sarana kesehatan seiring diberlakukannya kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh pemerintah, sehingga menciptakan peluang bagi pelaku bisnis dalam merespon permintaan pasar dan juga persaingan yang semakin ketat bagi seluruh pelaku usaha dalam memperluas dan mempertahankan pangsa pasarnya. PT Abbott Products Indonesia merupakan pemasar produk IVD yang digunakan dalam operasional laboratorium (corelab) yang terdiri dari immunoassay (IA), kimia klinik (CC), dan hematology. Dalam pasar Business-to-Business (B2B) yang kompetitif, perusahaan dituntut untuk bertahan dan menentukan posisi strategis dalam membedakannya dari perusahaan sejenis. PT Abbott Products Indonesia saat ini fokus kepada pelanggan dengan menerapkan strategi B2B branding yang baik agar terjalin hubungan bisnis jangka panjang dengan seluruh pelanggan yang sudah ada dan yang baru untuk memenangi persaingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi strategi B2B branding PT Abbott Products Indonesia. B2B branding yang baik akan menciptakan reputasi perusahaan yang positif sehingga memberikan peluang penjualan yang lebih besar dan berpotensi menciptakan hubungan bisnis yang saling menguntungkan secara jangka panjang, namun perlu dipersiapkan sejumlah besar analisis pemasaran dan perencanaan brand yang matang karena membangun brand yang kuat adalah sebuah investasi besar yang harus dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan menciptakan aset tak berwujud demi keberhasilan masa depan perusahaan. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh langsung melalui proses wawancara narasumber internal perusahaan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, metode ini dinilai sesuai dengan kebutuhan penulis untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan pokok bahasan yang diteliti. Dalam mengolah data digunakan teknik analisis deskriptif dengan proses pengumpulan dan reduksi data agar dapat diambil kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perusahaan sudah membangun tahapan branding secara keseluruhan mulai dari brand planning, brand analysis, brand strategy, brand building dan brand audit dengan baik. Namun masih ada beberapa perbaikan yang dibutuhkan berikaitan dengan holistic branding di dalam tahapan brand strategy, karena dalam membangun brand B2B dibutuhkan keterlibatan baik pemasaran eksternal dan juga internal, sehingga perusahaan harus fokus dalam melakukan siklus branding ini secara konsisten dan berkelanjutan.

In Vitro Diagnostic (IVD) health business especially in Vitro Diagnostic (IVD) in Indonesia continues to experience positive growth every year due to the increase of health facilities following the enactment of National Health Insurance (JKN) policy by the government, thus creating opportunities for business actors to respond to market demand as well as increasing competition strictly for all business actors in expanding and maintaining its market share. PT Abbott Products Indonesia is a marketer of IVD products used in laboratory operations (corelab) consisting of immunoassay (IA), clinical chemistry (CC), and hematology. In a competitive Business-to-Business (B2B) market, companies are required to survive and determine strategic positions in differentiating them from similar companies. PT Abbott Products Indonesia is currently focusing on customers by implementing a good B2B branding strategy to establish long-term business relationships with all existing and new customers to win the competition. This study aims to analyze the implementation of B2B branding strategy of PT Abbott Products Indonesia. A good B2B branding creates a positive corporate reputation thereby providing greater sales opportunities and potentially creating long-term mutually beneficial business relationships, but it needs to be prepared a large amount of marketing analysis and mature brand planning as building a strong brand is a great investment which must be done on an ongoing basis with the aim of creating intangible assets for the future success of the company. This study uses primary data obtained directly through the interview process of internal resources of the company. Data collection methods used are interview techniques, this method is assessed in accordance with the needs of the writer to know the strategy undertaken by the company in accordance with the subject studied. In processing the data used descriptive analysis techniques with the process of data collection and reduction in order to be drawn conclusions. From the results of research can be concluded that the company has built the overall branding stages ranging from brand planning, brand analysis, brand strategy, brand building and brand audit well. However, there are still some improvements needed with holistic branding in the stage of brand strategy, because in building brand B2B requires both external and internal marketing involvement, so the company must focus on doing this branding cycle consistently and continuously.

Kata Kunci : Brand, Business-to-Business Brand, B2B Branding Strategy

  1. S2-2018-374755-abstract.pdf  
  2. S2-2018-374755-bibliography.pdf  
  3. S2-2018-374755-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2018-374755-title.pdf