Laporkan Masalah

Pusat Kuliner dan Toko Oleh-oleh Khas Malang dengan Pendekatan Open-Space Building di Kota Malang

SYARIFA PUTRI RAMADHANTY, Dr. Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A.

2018 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Kota Malang merupakan sebuah kota wisata yang terkenal karena georafisnya yang terletak pada dataran tinggi sehingga memiliki iklim yang sejuk. Walaupun terkenal dengan suasana yang sejuk dan pemandangan yang indah, Kota Malang masih berusaha memperluas ruang terbuka hijau di pusat kota. Masih banyak penduduk yang tidak peduli akan ruang terbuka hijau privat mengingat semakin padatnya kota. Pemerintah kota memiliki target persentasi ruang terbuka di Kota Malang, namun hingga saat ini target itu belum tercapai. Berada pada kabupaten yang sama, Kota Batu hanya berjarak 17 km dari Kota Malang namun memiliki jumlah wisatawan yang lebih banyak dari Kota Malang. Salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan di Kota Malang adalah dengan mengembangkan objek wisata kota. Pusat kuliner dan toko oleh-oleh yang terpusat dan mudah dijangkau oleh wisatawan merupakan sebuah usaha menarik wisatawan serta memperkenalkan makanan tradisional serta kerajinan tangan khas Kota Malang. Bangunan pusat kuliner dan toko oleh-oleh memfasilitasi 2 kegiatan wisata yaitu wisata kuliner dan berbelanja oleh-oleh. Objek wisata ini dibangun pada lokasi yang strategis dan dekat dengan pusat Kota Malang agar turut meningkatkan ekonomi masyarakat Kota Malang dan menarik wisatawan berkunjung ke Kota Malang. Bangunan dengan konsep open-space building dapat berperan sebagai ruang terbuka hijau bagi kota. Keberadaan bangunan ini di pusat kota juga diharapkan dapat mendorong masyarakat sekitar untuk menjadikan sebagian lahan pribadi mereka menjadi area hijau. Bangunan dengan konsep open-space building artinya bangunan bersifat terbuka, memiliki fleksibilitas kegiatan dan aksesibilitas yang baik antara ruang dalam dan ruang luar, serta memiliki hubungan antar ruang yang saling terhubung baik secara fisik maupun visual.

Malang City was a tourism city that was known for its georaphic position which lay on the plateau that gave the city cold climate. Despite the fact that the city was famous for its coldness and beautiful scenery, Malang City was still trying to expand their green open space in the center of the city. Many citizen doesn’t care about private green open spaces considering how crowded the city was. The city government had a target related to the percentage of green open space in the city, but they haven’t reached that yet. Located in the same district, Batu City was only 17 km apart from Malang City yet they had higher number of tourists visit than Malang City. One of the effort to increase the number of tourist in Malang City was to develop the tourism destination in the city. Centralized culinary center and souvenir shops that was accessible for tourists was one of the effort to increase the number of tourists visit and also to introduce traditional cuisines and souvenir from Malang City. The building should accommodate 2 tourism activities, culinary tourism and souvenir shopping. This tourism destination should be located in a strategic area and near the center of the city so that the tourism activity could also improve the economics of the local citizen. Building with the open-space building concept could take part as public green open space. The presence of this building in the center of the city was expected to generate citizen to contribute in expanding the amount of green open space for the city. The building with this concept was interpreted the openness of the building, the flexible activity and accesiblitiy between the inside and the outside, and also the phisical or visual connection between rooms in the site.

Kata Kunci : Pusat Kuliner, Toko Oleh-oleh, Open-space Building, Kota Malang, Culinary Center, Souvenir, Open-space Building

  1. S1-2018-364102-abstract.pdf  
  2. S1-2018-364102-bibliography.pdf  
  3. S1-2018-364102-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2018-364102-title.pdf