Hubungan Skor Healthy Lifestyle Index (HLI) terhadap Kejadian Prediabetes di Wilayah Pesisir Kabupaten Gunungkidul

RIYANA ROCHMAWATI, Dr.Susetyowati,DCN..,M.Kes;Martalena Br Purba,MCN,PhD

2018 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATAN

Latar Belakang : Transisi epidemiologi menyebabkan perubahan tren penyakit dari pentakit menular mejadi penyakit tidak menular. Salah satu penyakit yang terus meningkat prevalensi dan memiliki risiko komplikasi berisiko yaitu diabetes melitus. Penyakit ini khususnya pada diabetes melitus tipe 2 memiliki faktor risiko kunci yaitu lifestyle. Usaha preventif dapat dilakukan paling aman hingga fase prediabetes. Peran lifestyle terhadap kejadian prediabetes sangat erat terutama pada masyarakat kota. Yogyakarta memiliki prevalensi prediabetes tertinggi di Indonesia namun pesebaran prevalensi dan peran lifestyle hingga wilayah pesisir belum dikaji sehingga belum diketahui apakah prediabetes hanya terkonsentrasi di wilayah kota atau juga memiliki dampak bagi wilayah pesisir. Tujuan : Mengetahui hubungan yang signifikan antara skor Healthy Lifestyle Index dengan kejadian prediabetes di wilayah pesisir Kabupaten Gunungkidul. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional crossectional. Penilaian lifestyle menggunakan Healthty Lifestyle Index (HLI) versi Tabung (2015) yang terdiri dari domain kualitas diet, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, perilaku merokok, dan BMI. Analisis data menggunakan uji statistik chi square test untuk mengetahui hubungan skor HLI dengan kejadian prediabetes (p<0,05) Hasil : Prevalensi kejadian prediabetes di wilayah pesisir Gunungkidul sebesar 19,69%. Tidak terdapat hubungan signifikan antara skor Healthy Lifestyle Index dengan kejadian prediabetes (p=0,986, PR=1,017, 95% CI=0,104-0,985) termasuk pada seluruh domain HLI. Namun kualitas diet yang buruk dan BMI kategori overweight/ obesitas bisa meningkatkan risiko kejadian prediabetes sebesar 1,506 dan 1,667 kali. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara skor Healthy Lifestyle Index dengan kejadian prediabetes di wilayah pesisir Kabupaten Gunungkidul.

Background: Epidemiological transitions lead to changes in disease trends from infectious diseases to non-communicable diseases. One of them is is diabetes mellitus that increase year by year. It also has high risk of complication Diabetes melliyus type 2 has a key risk factor that is lifestyle. Preventive efforts can be done inprediabetes phase. The role of lifestyle against the occurrence of prediabetes is very closely, especially in urban communities. Yogyakarta has the highest prevalence of prediabetes in Indonesia but prevalence and lifestyle roles to coastal areas have not been studied. So it is not known whether prediabetes is only concentrated in urban areas or also has an impact on coastal areas. Objective: To know the significant correlation between Healthy Lifestyle Index score and pre-diabetes incidence in coastal area of Gunungkidul Regency. Method: This study is observational with crossectional method. The lifestyle assessment uses Tabung (2015) version of the Healthty Lifestyle Index (HLI) which consistsof dietary quality, physical activity, alcohol consumption, smoking behavior, and BMI. The data were analyzed using chi square test to find out the correlation between HLI score and prediabetes event (p <0,05) Result: Prevalence of prediabetes occurrence in coastal area of Gunungkidul was 19,69%. There was no significant relationship between Healthy Lifestyle Index score and prediabetes incidence (p = 0.986, PR = 1.017, 95% CI = 0.104-0.985) included in all HLI domains. However poor diet quality and overweight / obese BMI categories may increase the risk of prediabetes events by 1.506 and 1.667 times. Conclusion: There is no significant correlation between Healthy Lifestyle Index score and pre-diabetes incidence in coastal area of Gunungkidul Regency.

Kata Kunci : lifestyle, prediabetes, pesisir /lifestyle, prediabetes, coastal area