Cross (double) check dan repost: Manifestasi Literasi Digital di Media Sosial
ACINTYA RATNA P, Dr. Avin Fadilla Helmi, M.Si
2018 | Tesis | S2 PsikologiInteraksi harian secara masif terjalin melalui internet. Pada era digital ini siapa pun memiliki keterbukaan akses terhadap internet, khususnya media sosial. Media sosial digunakan untuk berbagai keperluan, seperti komunikasi, mencari informasi, dan mengekspresikan dirinya. Ketika berinteraksi di dunia maya, terdapat berbagai informasi yang dapat diakses pengguna. Oleh karena itu, pengguna memerlukan kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komputer secara bijak serta mampu memfilter informasi yang diperoleh. Kemampuan tersebut diistilahkan sebagai literasi digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perilaku literasi digital mahasiswa dalam penggunaan media sosial. Pengumpulan data menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui open-ended questionnaire kepada 274 mahasiswa dan wawancara kepada 5 informan mahasiswa di Yogyakarta. Data menunjukkan ketika informan mendapatkan informasi yang dianggap menarik, informan mencari tahu lebih lanjut mengenai hal itu. Proses pencarian tersebut biasanya dilakukan dengan mengecek langsung ke sumber informasi tepercaya maupun mendiskusikan bersama significant others informan yang selanjutnya disebut sebagai cross (double) check. Informan mengatakan bahwa mereka tidak menganggap dirinya memiliki kemampuan tinggi dalam operasionalisasi teknologi informasi dan komunikasi, tetapi mampu untuk mengevaluasi informasi. Kemampuan tersebut diperoleh melalui latar belakang keluarga dan pendidikan formal serta kesadaran mengenai hoaks. Setelah informan melakukan cross (double) check dan mempertimbangkan sejumlah hal, mereka akan melakukan repost (meneruskan informasi). Cross (double) check dan repost merupakan manifestasi perilaku literasi digital dari dimensi instrumental, informasional, dan sosial.
In the last decade, the growth of digital era made everyone has unlimited access to information. People are commonly use social media, particularly adolescents who use it to communicate, find an information, and also to express themselves. However, the flood of information is getting stronger than ever. It is important to have the ability to filter and use information-communication technology wisely, a process later called as digital literacy. This study is intended to find a pattern of digital literacy behavior in social media interactions. Using qualitative method, data were collected by 274 open-ended questionnaires and then probbed by 5 in-depth interviews among college students in Yogyakarta. The data showed that when informants get an (attractive) information, they will try to find the deeper information by checking the source and discuss it with their peers or person that was perceived to have a better understanding in those topic and relatively close to them, later called as cross (double) check. The word double mentioned because of the dual dimensions (instrumental and informational) represented in. Furthermore, after informants trust the information by doing cross (double) check, they repost it in their social media. The repost behavior was a manifested behavior from social dimension in digital literacy.
Kata Kunci : literasi digital, interaksi media sosial, dan informasi / digital literacy, social media interaction, and information