Laporkan Masalah

KEHADIRAN NYANYIAN ROHANI DALAM LITURGI GEREJA KATOLIK DI YOGYAKARTA: STUDI KASUS NYANYIAN KARYA SOELIANDARI RETNO

BONIFATIUS DWI YN, Dr.G.R.Lono Simatupang S.,M.A;Prof.Dr.Djohan S.,M.Si

2018 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Musik memainkan peranan penting dalam ritual keagamaan. Gereja Katolik melalui dokumen-dokumen gerejanya menempatkan musik sebagai bagian penting dan integral dalam perayaan liturgi. Dalam sejarah musik gereja, musik terus berkembang seiring perubahan zaman. Konsili Vatikan II (1962- 1965) menjadi awal pembaruan liturgi dalam gereja Katolik. Gereja membuka diri terhadap situasi konkrit yang terjadi di tengah umat. Gereja memberi ruang terhadap keanekaragaman seni dan budaya. Akibatnya, terjadi tegangan antara pihak yang ingin mem- pertahankan tradisi Gereja Katolik dengan pihak yang ingin agar gereja Katolik menyesuaikan perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan ingin mengkaji secara kritis bagaimana kehadiran nyanyian rohani menjadi penanda kebaruan musik liturgi gereja Katolik. Kehadiran nyanyian karya Soeliandari Retno menjadi obyek penelitian dari tulisan ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kedudukan musik dalam liturgi Gereja Katolik saat ini masih sejalan dengan dokumen liturgi Gereja Katolik, yaitu musik merupakan bagian penting dan integral dalam peribadatan. Musik liturgi merupakan sarana untuk memuliakan Allah dan menguduskan manusia. Kehadiran nyanyian karya Soeliandari Retno menandai perkembangan musik liturgi di Yogyakarta masa kini. Nyanyian liturgi bergenre pop menjadi alternatif penggunaan musik liturgi Gereja Katolik di Yogyakarta.

Music plays an important role in religious rituals. The Catholic Church through its church documents places music as an important and integral part of the liturgical celebration. In the history of church music, music continues to evolve over time. The Second Vatican Council (1962-1965) became the beginning of the liturgical renewal in the Catholic Church. The Church started to open itself to the real situation that occurs among the people and provide space for the diversity of art and culture. As a result, there was a tension between those who wanted to keep the Catholic Church's traditions and those who wanted the Catholic Church to adjust to the times. This study aims to examine critically how the presence of hymns become a marker of renewal in the liturgical music of the Catholic Church. The presence of Soeliandari Retno song is the object of this paper. The results of this study indicate that the position of music in the liturgy of the Catholic Church is currently in line with the liturgical document of the Catholic Church, that is, music is an important and integral part of worship. Liturgical music is a means to glorify God and sanctify man. The presence of Soeliandari Retno song marks the development of liturgical music in Yogyakarta today. The liturgical songs of the pop genre become an alternative to the use of liturgical music in the Catholic Church in Yogyakarta

Kata Kunci : struktur dan bentuk musik, musik liturgi gereja, seni dan agama.

  1. s2-2018-371940-abstract.pdf  
  2. s2-2018-371940-bibliography.pdf  
  3. s2-2018-371940-tableofcontent.pdf  
  4. s2-2018-371940-title.pdf