DINAMIKA RELASI INTERPERSONAL PADA PELAJAR KAWRUH JIWA DALAM MASYARAKAT KONTEMPORER

PUNGKI ARIAWAN S., Prof. Dr. Faturochman, M.A.

2018 | Tesis | S2 Psikologi

Dalam menjalani kehidupannya pelajar kawruh jiwa berjalan di atas pengutamaan pada relasi antarsesama manusia. Namun kini mereka menghadapi masyarakat kontemporer yang dicirikan oleh konflik relasional, yang pada akhirnya membuat mereka perlu menjawab sederet tantangan yang muncul dari konflik tersebut. Karena itu penelitian ini bertujuan memahami bagaimana relasi interpersonal pada pelajar kawruh jiwa dalam masyarakat kontemporer. Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis, khususnya IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) dalam mengeksplorasi ketiga partisipan yang bertempat di Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan hal pertama dalam relasi interpersonal pada pelajar kawruh jiwa adalah pengenalan diri, yang terdiri dari diri-egotis dan diri yang mentransenden. Dengan pengenalan diri itu, mereka dapat bersimpati, dapat memahami bahwa orang lain cenderung digerakkan oleh diri-egotis yang akan melahirkan penilaian salah terhadap realitas dan sekaligus menemukan faktor bias penilaian, pengajaran yang salah, dan klaim kebenaran sendiri sebagai penyebab konflik relasional dalam masyarakat kontemporer. Sementara simpati menjadi basis relasi interpersonal, yang karenanya mereka dapat menghadirkan dialog, berbagi manfaat, dan memprioritaskan kerukunan dalam menjalin relasi interpersonal. Pada akhirnya, seluruh temuan penelitian dapat diringkas bahwa basis utama adalah pengenalan diri yang menjadi basis simpati yang menjadi basis relasi interpersonal.

In living his life the pelajar kawruh jiwa based on preference of the relationships between people. But now they are facing a contemporary society characterized by a relational conflict, which in turn makes it necessary to answer a series of challenges arising from the conflict. Therefore, this study aims to understand how the interpersonal relation of the pelajar kawruh jiwa in contemporary society. The author used a phenomenological approach, especially IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) in exploring the three participants who took place in Salatiga. The results show the first thing in the interpersonal relation of the pelajar kawruh jiwa is self-knowledge, consisting of self-egotist and transcendent self. With that self-knowledge, they can be sympathetic, able to understand that others tend to be moved by self-egoist that will cause misjudgment to reality and all at once find the factors of bias of judgment, false teaching, and the truth claim itself as the causes of the relational conflict in contemporary society. While sympathy becomes the basis of interpersonal relation, therefore they can present dialogue, share the benefits, and prioritize harmony in interpersonal relationships. Ultimately, all research findings can be summarized in a single line: the main basis is the self-knowledge that becomes the basis of sympathy that becomes the basis of interpersonal relations.

Kata Kunci : relasi interpersonal, konflik relasional, pelajar kawruh jiwa.