Studi Kelayakan Investasi Pembangunan pabrik Kaltim 5 (studi di PT Pupuk Kalimantan Timur)
TRISANTI, PRIMATYA IRANOVA , Sukmawati Sukamulja, Prof., Dr.
2010 | Tesis | S2 Magister ManagementKetersediaan pangan suatu negara sangat terkait dengan ketahanan pangan di negara tersebut. Sebagai suatu negara yang berbasis agraris, upaya pemerintah Indonesia dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional tidak terlepas dari dukungan industri pupuk nasional dalam penyediaan pupuk untuk tanaman pangan, perkebunan, hortikultura dan perikanan. Berdasarkan data dari Departemen Perindustrian pada tahun 2014 kebutuhan pupuk nasional diperkirakan akan mencapai 8 juta ton, sementara sampai tahun 2014 diperkirakan kapasitas nasional tidak mencukupi lagi dan bahkan menurun dengan semakin bertambahnya umur pabrik yang sudah semakin tua dan tidak efisien. Agar industri pupuk nasional tetap dapat beroperasi secara efisien dan tetap mampu bersaing di kemudian hari, pemerintah mencanangkan Program Revitalisasi Pabrik Pupuk khususnya untuk mengganti (replacement) terhadap pabrik-pabrik pupuk di Indonesia yang sudah dianggap tidak efisien dengan rasio pemakaian gas bumi per ton urea sama dengan atau diatas 30 MMBtu/ton. Untuk menindaklanjuti program yang dicanangkan pemerintah tersebut, maka PT Pupuk Kaltim berencana untuk mengganti Pabrik Kaltim-1 dan membangun pabrik Kaltim-5 yang lebih efisien dan handal dengan kapasitas urea sebesar 3500 MTPD (metric ton per day) dan pabrik amoniak sebesar 2500 MTPD. Pabrik direncanakan akan dibangun dalam jangka waktu 36 bulan dimulai pada tahun 2011 dan direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2013. Berdasarkan hasil studi kelayakan tersebut khususnya perhitungan analisa keuangan terhadap rencana pembangunan pabrik Kaltim-5, diperoleh hasil parameter kelayakan investasi sebagai berikut : IRR = 14,45%; NPV = 392,51 juta USD; PI = 1,47; POT = 6,26 tahun ROE = 35,89% dan ROI = 10,19%. Di dalam penelitian ini ditampilkan beberapa aspek berkaitan dengan investasi pengembangan dan pembangunan pabrik Kaltim-5, diantaranya aspek pasar, teknis, manajemen proyek dan dilengkapi dengan analisa risiko.Selanjutnya penulis mengharapkan laporan ini dapat berguna bagi pihak-pihak terkait dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam hal ini adalah pemerintah, PT Pupuk Kaltim, dan kalangan perbankan. Kata Kunci: Ketahanan pangan, industri pupuk nasional, revitalisasi, investasi.
Availability of food of a country is closely related to food security in the country. As an agrarian-based country, the Indonesian government efforts in maintaining national food security can not be separated from the support of the national fertilizer industry in providing fertilizer for crops for food, agriculture, horticulture and fisheries. Based on data from Ministry of Industry in the year 2014 national fertilizer demand is expected to reach 8 million tons, while the 2014 estimated national capacities are not sufficient anymore and even decrease with increasing age of the plant that was getting old and inefficient. In order to keep the national fertilizer industry can operate efficiently and remain competitive in the future, the government launched a revitalization program, especially to replace Fertilizer Plant (replacement) of the Indonesian fertilizer plant that has been considered inefficient by the ratio of consumption of natural gas per ton urea equal to or above 30 MMBTU / Ton. To follow up on any programs of the government, PT Pupuk Kaltim plans to replace the Kaltim-1 and build Kaltim-5 which is more efficient and reliable with a capacity of 3500 MTPD (metric ton per day) of urea and 2500 MTPD of ammonia. The new plant is planned to be built within a period of 36 months beginning on the year 2011, and is scheduled for operation in the year 2013. Based on the results of a feasibility study in particular the calculation of the financial analysis of Kaltim-5 plant development, the result of investment feasibility parameters as follows : IRR = 14,45%; NPV = 392,51 juta USD; PI = 1,47; POT = 6,26 tahun ROE - 35,89% and ROI = 10,19%. This study displayed several aspects related to the Kaltim-5 development of investment and plant construction, including aspect of market, technical analysis , project management and equipped with risk analysis. Furthermore, authors expect this report will be useful for the relevant parties in decision-making, especially in this case is government, PT Pupuk Kaltim, and banking circles. Keywords: Food security, the nationalfertilizer industry, revitalization, investment.
Kata Kunci : Ketahanan pangan, industri pupuk nasional, revitalisasi, investasi, Food security, the national fertilizer industry, revitalization, investment.