Analisis Kesehatan Organisasi Terhadap Kinerja Kementerian Keuangan
FATIHATUL 'ALIIMAH, Prof. Dr. Agus Pramusinto, MDA
2017 | Tesis | S2 Administrasi PublikSalah satu isu yang menarik dalam teori organisasi adalah bahasan mengenai kesehatan organisasi. Kesehatan organisasi merupakan kemampuan organisasi untuk melakukan penyelarasan internal, mengeksekusi strategi, dan memperbaharui dirinya lebih cepat sehingga berpengaruh kuat terhadap pencapaian kinerja organisasi. Untuk itu dalam rangka mencapai kinerja tinggi secara berkesinambungan dalam jangka panjang, sebuah organisasi tidak cukup hanya memfokuskan kepada pencapaian kinerja saja tetapi juga harus secara aktif memperhatikan kondisi kesehatannya. Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Keuangan sejak tahun 2013 telah memulai melakukan pengelolaan kesehatan organisasi secara periodik melalui Survei OHI dan MOFIN. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kesehatan organisasi terhadap kinerja Kementerian Keuangan dan manfaat apa saja yang diperoleh Kementerian Keuangan dengan adanya praktik penilaian kesehatan organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed method) berupa explanatory sequential mixed method, dimana penelitian kuantitatif dilaksanakan terlebih dahulu kemudian diperdalam secara lebih terperinci dengan penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam analisis kuantitatif berupa data sekunder, yaitu data skor kesehatan organisasi dan Nilai Kinerja Organisasi pada masing-masing unit eselon I periode waktu 2013 hingga 2015. Adapun data kualitatif berupa data primer yang berasal dari wawancara terhadap para informan yang terkait dengan topik penelitian. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji asumsi klasik untuk melihat normalitas data dan menguji ada tidaknya penyimpangan data. Data yang sudah dinyatakan valid dan reliabel tersebut kemudian dilakukan uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear sederhana. Hasil pengujian hipotesis menggunakan Uji-t menunjukkan bahwa hasil nilai thitung sebesar 0,887 lebih kecil dibandingkan nilai ttabel 1,696 dan nilai taraf signifikansi sebesar 0,382 yang lebih besar dari 0,050, yang berarti bahwa H0 diterima sehingga kesehatan organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi Kementerian Keuangan sepanjang periode 2013 hingga 2015. Meskipun hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kesehatan organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja Kementerian Keuangan, tetapi keberadaan pengelolaan kesehatan organisasi di Kementerian Keuangan memiliki manfaat dalam hal perbaikan tata kelola organisasi. Sehingga pengelolaan kesehatan akan terus diselenggarakan dan disempurnakan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan.
One of the seminal issue in the organization theory is an organizational health. Organizational health refers to the organization�s ability to align internally, execute the strategy, and renew itself to sustain exceptional performance over time. Thus, to gain a long term high performance organization, the organizational health must be taken into account. In doing so, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia (MoF) has started to measure organizational health through OHI and MOFIN surveys since 2013. Therefore, it is important to see whether the organizational health is influencing the MoF�s performance or not and what kind of benefits MoF may acquire from the organizational health measurement in the MoF. This study used the explanatory sequential mixed method by testing hypothesis (quantitative research) and performing in-depth interview (qualitative research). Both of them were conducted in a sequence, in which the qualitative research came second to explain the findings of the quantitative research in more detail. This research argues that there is no significance relationship between the organizational health and MoF�s performance during 2013 up to 2015. The statistical results show T-value is 0,887 which is less than T-table (1,696) and significance level is 0,382 which is greater than 0,005. Therefore, this research accepts a null hypothesis and rejects an alternative hypothesis. This research also discusses some contingency factors influencing the relationships between the organizational health and MoF�s performance. The findings have some limitations but this research contributes to the literature by revealing some practical issues in the public sector�s organizational health measurement and providing suggestions on how to optimize the organizational health measurement in MoF. Event hough the finding shows that the organizational health has no relationship with MoF�s accomplishment during 2013-2015, MoF will still conduct the organizational health measurement with some improvements as one of the tools to promote continuous improvement and good governance practices.
Kata Kunci : kesehatan organisasi, kinerja organisasi/ organizational health, organizational performance