Laporkan Masalah

Identifikasi Motivasi Relawan pada Pemasaran Politik

SARI WINAHJOE SISWOMIHARDJO, Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmesta, MBA; Dr. BM. Purwanto, MBA; Dr. Bayu Sutikno, MSM

2017 | Disertasi | S3 Manajemen

Penelitian ini mendasarkan pada Teori Fungsional (Okun dan Schultz, 2003) yang menyatakan bahwa perilaku kerelawanan dapat memenuhi fungsi-fungsi yang berbeda, Teori Proses Relawan (Omoto dan Snyder, 1995), Teori Identitas Peran (Grube dan Piliavin, 1996), dan Teori Kerelawanan yang Berkelanjutan (Penner, 2002) yang menyatakan bahwa motivasi mempengaruhi seseorang dalam memutuskan kerelawanannya. Untuk mengidentifikasi motivasi seseorang untuk melakukan kerelawanan politik, digunakan Studi Kasus Ganda, karena metoda ini merupakan salah satu metoda terbaik ketika dihadapkan pada pertanyaan mengapa dan bagaimana. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 15 orang partisipan menggunakan Zaltman Metaphor Elicitation Technique (ZMET). Dari hasil analisis ditunjukkan bahwa motivasi mereka untuk melakukan kerelawanan politik adalah adanya perubahan. Beberapa perubahan yang diinginkan, adalah Indonesia yang sejahtera dan damai, adanya pemimpin yang adil dan jujur serta adanya rasa ikhlas dan syukur. Analisis berhasil memetakan adanya beberapa tipe relawan politik di Indonesia, yaitu tipe Idealis (Berteman dengan Tokoh dan Mengenal Tokoh) dan tipe Situasional (Mengenal-MemilihTokoh dan Tidak Mengenal-MemilihTokoh). Studi ini juga mengarahkan pada perlunya penyesuaian dari Teori Proses Relawan, Identitas Peran dan Kerelawanan Berkelanjutan untuk bisa diterapkan pada konteks kerelawanan politik di Indonesia melalui Model Kerelawanan Politik Berkelanjutan. Selain itu, fungsi-fungsi yang dikembangkan melalui The Volunteer Functions Inventory (VFI), hanya satu item, yaitu fungsi nilai-nilai yang bisa diterapkan pada konteks kerelawanan politik di Indonesia.

This study is relying on the Functional Approach (Okun dan Schultz, 2003), explaining that volunteering behavior can satisfy different kinds of motivation, and the Volunteer Process Theory (Omoto dan Snyder, 1995), Role Identity Theory (Grube dan Piliavin, 1996), and the Sustainable Volunteerism Theory (Penner, 2002), which are saying that motivation influence people to volunteer. In identifying peoples motivation to volunteer, a multi-case study was used, since it is considered as one of the best method for studies confronted with why and how questions. Data was collected from 15 participants through a face-to face interview employing the Zaltman Metaphor Elicitation Technique (ZMET). Result of the study showing that the motivation driving the people to join the political volunteering is the need for change. Those changes that made people to volunteer are: a prosperous and peaceful Indonesia, the existence of credible leader, and being sincere and grateful. This study had mapped the existence several types of political volunteer existing in Indonesia, which are: Idealist (Being friends with the candidate-Knowing the Candidate), and the Situationalist (Knowing-Supporting the Candidate and Not Knowing-Supporting the Candidate). This study had concluded that there’s the need to adjust the Volunteer Process Theory, Role Identity Theory, and the Sustainable Volunteering Theory into the Sustainable Political Volunteering Model, which is more relevant to the political context in Indonesia. Besides, only the value function from the functions developed through The Volunteer Functions Inventory (VFI), is considered as relevant in the political context in Indonesia.

Kata Kunci : Kerelawanan, pemasaran politik, Teori Fungsional, Teori Proses Relawan, Teori Identitas Peran, Teori Kerelawanan Berkelanjutan, studi kasus ganda, ZMET

  1. S3-2017-310225-abstract.pdf  
  2. S3-2017-310225-bibliography.pdf  
  3. S3-2017-310225-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2017-310225-title.pdf