Implementasi Konsep Aerotropolis di Bandara Sam Ratulangi dan Wilayah Sekitarnya

INDRI DIZKA SOLEMAN, M. Sani Roychansyah, S.T.,M.Eng.,D.Eng;Dr.Ir. Dwita Hadi Rahmi, M.A

2017 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Bandara Sam Ratulangi terletak di Kecamatan Mapanget, salah satu kecamatan yang berada di utara Kota Manado. Bandara Sam Ratulangi termasuk dalam Simpul Transportasi Udara Nasional sebagai pusat penyebaran primer. Perkembangan Bandara Sam Ratulangi terlihat kemajuannya di lima tahun terakhir, dimana Bandara Sam Ratulangi menjadi bandara pengumpul primer untuk wilayah utara Indonesia. Dari berkembangnya fungsi bandara dan potensi wilayah sekitar maka bandara dapat menjadi titik perkembangan ekonomi baru yang akan memberikan spread effect pada wilayah sekitarnya dengan konsep aerotropolis. Tujuan aerotropolis adalah meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang meletakkan bandara sebagai pusat pertumbuhan dan konektivitas dengan pasar global. Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh kesesuaian antara eksisting wilayah bandara dengan standar aerotropolis yang dihasilkan dari penelitian sebelumnya oleh Ayuningtyas. Metode yang digunakan adalah metode penelitian dengan pendekatan deduktif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui telaah dokumen/pustaka, pengamatan lapangan dan wawancara. Dari temuan analisis diperoleh kesimpulan berupa kesesuaian eksisting Bandara Sam Ratulangi dan standar aerotropolis adalah sesuai dan diterapkan aeroropolis dengan basis perairan yang memanfaatkan aksesibilitas darat yang akan menghubungkan kedua simpul yaitu simpul transportasi udara dan laut yang akan menjadi magnet baru perekonomian kota-kota sekitar. Walaupun saat ini bandara Sam Ratulangi belum menjadi hierarki tertinggi untuk wilayah sekitar namun konsep aerotropolis dapat menjadi magnet pertumbuhan perekonomian sehingga akan memberikan spread effect terhadap kota-kota disekitarnya.

Sam Ratulangi Airport is located in Mapanget district, one of the subdistricts in the north of Manado City. Sam Ratulangi Airport is included in the National Air Transportation Node as the primary deployment center. The development of Sam Ratulangi Airport has seen progress in the last five years, with Sam Ratulangi Airport becoming the primary collection airport for the northern part of Indonesia. From the development of airport function and potential area around the airport can be a new economic development point that will give spread effect on the surrounding area with the concept of aerotropolis. The aim of aerotropolis is to increase effectiveness, efficiency, and sustainable economic development that put the airport as a center of growth and connectivity with global markets. This research is intended to find out how far the match between the existing airport area with aerotropolis standard resulting from previous research by Ayuningtyas. The method used is research method with qualitative deductive approach. Technique of data collecting is done through document / literature review, field observation and interview. From the findings of the analysis, it can be concluded that the existing conformity of Sam Ratulangi Airport and aerotropolis standard is suitable and applied aeroropolis with water base utilizing land accessibility which will connect the two nodes of the air and sea transport node which will become the new magnet of the economy of the surrounding cities. Although currently Sam Ratulangi airport has not become the highest hierarchy for the surrounding area but the concept of aerotropolis can be a magnet of economic growth that will provide a spread effect on the surrounding cities.

Kata Kunci : Aerotropolis, Bandara, Pengembangan Wilayah/Aerotropolis, Airport, Development Area