Laporkan Masalah

"MARTIR" PERTAMA INDONESIA : MEMORI KOLEKTIF MASYARAKAT KATOLIK DI INDONESIA TERHADAP FIGUR ROMO SANDJAJA 1948-2000AN

ALBERTUS RIAN BEREDO , Dr. Agus Suwignyo

2017 | Skripsi | S1 ILMU SEJARAH

ABSTRAK Muntilan adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Magelang yang dalam lingkup masyarakat Katolik dikenal dengan sebutan Bethlehem van Java. Di wilayah ini, tepatnya di Jalan Kartini, terdapat sebuah kompleks Misi yang lengkap dengan gereja, sekolah, asrama, tempat tinggal para Biarawan/Biarawati, dan sarana penunjang lainnya. Di wilayah ini juga terdapat kompleks pemakaman Kerkhof yang marak diziarahi masyarakat Katolik di Muntilan, Jawa Tengah, bahkan dari beberapa daerah di seluruh Indonesia. Salah satu yang menjadi tujuan peziarahan adalah makam Romo Sandjaja, seorang Imam/Pastor pribumi yang dianggap Martir. Anggapan tersebut dilatarbelakangi kematian Romo Sandjaja sebagai pemuka agama sekaligus tenaga pengajar di sekolah Misi yang dibunuh bersamaan dengan peristiwa Agresi Militer Belanda II tahun 1948. Terlebih, kematian Romo Sandjaja dikaitkan isu sentimen agama yang menunggangi situasi politik pada masa transisi nasional. Fokus penelitian ini adalah figur Romo Sandjaja yang terekam dalam memori kolektif masyarakat Katolik di Indonesia dalam kurun waktu 1948-2000an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang disajikan secara analisis deskriptif dengan menggunakan sumber primer maupun sekunder berupa foto, surat, kesaksian (wawancara maupun laporan tertulis), artikel, majalah, buku, dan makalah. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat upaya-upaya dari gereja dan masyarakat Katolik untuk menghadirkan kembali dan/atau mempertahankan figur Romo Sandjaja. Meluasnya memori mengenai Romo Sandjaja memunculkan presepsi dan keyakinan dalam dinamika sosial-religi masyarakat Katolik melalui aktivitas ziarah, pemaknaan terhadap figur dan barang peninggalan Romo Sandjaja, dan keteladanan figur Romo Sandjaja. Kata kunci: Memori Kolektif, Romo Sandjaja, Sanjaya, Sanjoyo, Martir Indonesia, Katolik, Muntilan

ABSTRACT Muntilan is one of the sub districts in Magelang Regency that is known as Bethlehem van Java within the Catholic community. In this area, precisely on Kartini Street, there is a Catholic Mission complex complete with churches, schools, dormitories, residence of the Priests / Nuns, and other supporting facilities. In this region there are also Kerkhof burial complexes that are often visited by the Catholic community in Muntilan, Central Java, even from several regions from all over Indonesia. One of the pilgrimage destinations is the tomb of Romo Sandjaja (Father Sandjaja), an indigenous priest (an inlander priest) who was considered as a Martyr. The public assumption above grew since the death of Romo Sandjaja as a religious leader as well as a lecturer at the School of Mission was getting along together with the incident of Dutch Military Aggression II in 1948. Moreover, the death of Romo Sandjaja then was being connected with religious issues which was that "rode" the political situation during the national transition incident. This research focuses on the figure of Romo Sandjaja recorded in the memory collective of Catholic society in Indonesia in the period of 1948-2000s. The method used in this research is historical research method which is presented in descriptive analysis using primary and secondary sources such as photos, letters, testimonials (interviews and written reports), articles, magazines, books, and papers. The results show that there are attempts done by Catholic churches and communities to bring back and / or maintain the figure of Romo Sandjaja. The widespread of Romo Sandjaja memory raises the perceptions and beliefs among the religious dynamic process of Catholic society through pilgrimage activities, appreciations towards the figure and relics of Romo Sandjaja, as long with the appreciations towards the good exemplary of Romo Sandjaja. Keywords: Collective Memory, Romo Sandjaja, Sanjaya, Sanjoyo Martyr Indonesia, Catholic, Muntilan

Kata Kunci : Memori Kolektif, Romo Sandjaja, Sanjaya, Sanjoyo, Martir Indonesia, Katolik, Muntilan

  1. S1-2017-302427-abstract.pdf  
  2. S1-2017-302427-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-302427-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-302427-title.pdf