Hubungan Anemia dan Aktivitas Fisik dengan Keteraturan Siklus Menstruasi pada Remaja Putri Kelas XI Di MAN 3 Sleman

SARAH NOVIALIDA, Heni Puji Wahyuningsih, M.Keb; Drs. Zulaela, Dipl. Med. Stats, M.Si

2017 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK SV

Ketidakteraturan siklus menstruasi merupakan salah satu indikator untuk menunjukan adanya gangguan sistem reproduksi. Faktor yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi yaitu anemia, aktivitas fisik, status gizi, stress, dan umur menarche. Angka kejadian ketidakteraturan siklus menstruasi di Turki oleh Cakir et al (2007) sebesar (31,2%) dan di Iran oleh Tehrani et al sebesar 30,1%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara anemia dan aktivitas fisik dengan keteraturan siklus menstruasi pada remaja putri kelas XI di MAN 3 Sleman. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simpel random sampling diperoleh responden sebanyak 66 orang. Analisis data bivariabel menggunakan chi square dan analisis data multivariabel menggunakan regresi logistik. Kategori siklus menstruasi tidak teratur sebesar 34,8%, kategori anemia sebesar 48,5%, dan kategori aktivitas fisik berat sebesar 16,7%. Hasil analisis bivariabel menunjukkan terdapat hubungan antara anemia dengan siklus menstruasi tidak teratur (OR 3,87, 95% CI =1,31-11,38, p=0,012), tetapi tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik, status gizi, stress dan umur menarche dengan siklus menstruasi tidak teratur. Siswi yang mengalami anemia beresiko 3,87 kali terhadap siklus menstruasi tidak teratur dibandingkan dengan yang tidak anemia. Pada hasil analisis regresi logistik menunjukan variabel yang paling besar mempengaruhi siklus menstruasi tidak teratur yaitu anemia (p value 0,035, OR 3,330, 95% CI 1,09-10,17). Secara statistik anemia terdapat hubungan sedangkan aktivitas fisik tidak terdapat hubungan dengan ketidakteraturan siklus menstruasi pada remaja putri kelas XI di MAN 3 Sleman.

Irregularity of menstrual cycle is one of indicator to indicate a reproduction system disorder. Factors that can affect the menstrual cycle are anemia, physical activity, nutritional status, stress, and age of menarche. Number of events of irregularity of menstrual cycle in Turkey by Cakir et al (2007) was 31,2% and by Tehrani et al in Iran is 30,1%. The purpose of this study is to determine the relationship between anemia and physical activity with irreguler menstrual cycle at adolescent girl of class XI in MAN 3 Sleman. The research used cross sectional design. The sample of this study were 66 respondents that were collected by using simple random sampling method. Data analysis of bivariable used the chi-square and data analysis of multivariable used logistic regression. The category of irregular menstrual cycle was 34,8%, the category of anemia was 48,5%, and the category of the heavy physical activity was 16,7%. The results of data analysis of bivariable show that there was a relationship between anemia with irregular menstrual cycle (OR 3,87, 95% CI =1,31-11,38, p=0,012), but there was no relationship between physical activity, nutritional status, stress and age of menarche with irregular menstrual cycle). Anemia that occurred in female students was positive 3.87 times for irregular menstrual cycles than with non-anemia. The results of analysis of logistic regression show that the biggest affect of irreguler menstrual cycle is anemia (p value 0,035, OR 3,330, 95% CI 1,09-10,17). Statistically, anemia was a significant relationship but physical activity no significant relationship with irregular menstrual cycle at young girls of class XI in MAN 3 Sleman.

Kata Kunci : Anemia, aktivitas fisik, siklus menstruasi, status gizi, stress, umur menarche/ anemia, physical activity, menstrual cycle, nutritional status, stress, age of menarche