ISTILAH-ISTILAH DALAM PERMAINAN NGUNDHA LAYANGAN (ANALISIS MORFO-SEMANTIS)
BAGUS FEBRIYAN D, Prof. Dr. Marsono, S.U.; Dr. Hendrokumoro, M.Hum.; Dra. Wiwien Widyawati Rahayu, M.A.
2017 | Skripsi | S1 SASTRA NUSANTARANgundha layangan merupakan salah satu jenis permainan tradisional dengan layangan atau layang-layang sebagai objek yang dimainkan dan senar sebagai penghubungnya. Permainan tradisional ngundha layangan dahulu juga sangat berkembang di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai macam bentuk yang beragam. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri, permainan ngundha layangan bukan hanya dimainkan secara biasa, melainkan berkembang bentuk permainannya dengan cara diadu atau yang sering disebut ulur (adu layang-layang) dengan menggunakan layang-layang aduan. Dalam permainan ngundha layangan terutama pada layang-layang aduan terdapat banyak sekali istilah-istilah yang digunakan seperti ulur, tatas, nyiruk, dan lain sebagainya. Banyaknya istilah-istilah tersebut didapatkan dengan cara mewawancarai narasumber-narasumber yang sudah ahli dan berpengalaman di dalam permainan ngundha layangan. Istilah-istilah tersebut digunakan untuk memudahkan penyebutan suatu makna agar dapat dimengerti oleh semua pemain maksud dari penyebutan suatu makna itu sendiri. Kemudian dari banyaknya istilah-istilah tersebut dapat dilakukan analisis secara morfo-semantis sehingga dapat diketahui maksud dan tujuan penggunaanya. Selain dilakukan analisis terhadap istilah-istilahnya dan deskripsinya, juga sebagai dokumentasi agar permainan tradisional tersebut dapat dikenal kembali oleh masyarakat luas di era modernisasi yang sudah jarang sekali mengenal permainan ini.
Ngundha layangan is one type of traditional game with kites or layangan as the object being played and string as the connecting. Traditional game ngundha layangan formerly also very developed in various regions in Indonesia with a variety kind. In Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itself, the game ngundha layangan not only played in ordinary, but evolved the form of the game with a fight made or often called ulur (fighting kite) using a fight kite. In the game ngundha layangan especially on fighting kite, there are so many terms used like ulur, tatas, nyiruk, and many others. Many terms are obtained by interviewing person of expert and experienced sources in the traditional game ngundha layangan. These terms are used to facilitate the mention of a meaning in order to be understood by all players of the meaning of the mention of a meaning itself. Then from the many of these terms can be done morpho-semantic analysis so that can know the intent and purpose of its use. In addition to analysis of terms and descriptions, as well as documentation for the traditional game can be recognized again by the public in the era of modernization is rarely familiar with this game.
Kata Kunci : Ngundha layangan, permainan tradisional, ulur, morfo-semantis