PERENCANAAN KAWASAN TERMINAL ANTARMODA KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN KONSEP SEAMLESS INTERMODAL

ACHBAR ANDHYKA PUTRA, Dr. Yori Herwangi, ST., MURP.

2017 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kawasan Terminal Antarmoda Kabupaten Banyuwangi merupakan kawasan hasil delineasi dengan radius keterjangkauan pejalan kaki sebesar 400 meter pada Stasiun Banyuwangi Baru dan Pelabuhan Ketapang yang terletak di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Pada tahun 2012-2016 jumlah penumpang yang hilir mudik di kawasan tersebut cenderung meningkat, namun kondisi pelayanan kawasan tersebut dalam memudahkan penumpang dalam berpindah antar moda transportasi kurang terlihat. Kondisi tersebut memunculkan sebuah gagasan untuk dapat menjawab permasalahan dan menghadirkan simpul transportasi yang memudahkan penumpang untuk dapat berpindah antar moda transportasi melalui sebuah perencanaan dengan judul "Perencanaan Kawasan Terminal Antarmoda Kabupaten Banyuwangi dengan Konsep Seamless Intermodal". Perencanaan Kawasan Terminal Antarmoda Kabupaten Banyuwangi menggunakan paradigma perencanaan technocratic planning. Konsep seamless intermodal merupakan hasil sintesis urban design element (Shirvani, 1985), key concepts passenger intermodality (Link, 2010), dan transit oriented development standard (ITDP 2017). Hasil sintesis berupa variabel beserta tolok ukur sebagai bahan evaluasi kawasan dan konsep pembangun yang diselaraskan dengan hasil evaluasi kawasan sebagai acuan dalam merencanakan kawasan. Perencanaan ini menggunakan enam konsep pembangun, berupa compact merupakan konsep kesatuan ruang dalam keberagaman, comfort merupakan konsep kenyamanan ruang untuk berkegiatan, safety merupakan konsep keselamatan ruang berpindah antar moda transportasi, attractive merupakan konsep penarik ruang sebagai penghibur, informative merupakan konsep pelayanan informasi perjalanan secara detail, dan integrated merupakan konsep keterpaduan antar moda transportasi. Konsep pembangun diterjemahkan dalam strategi-strategi yang menjadi langkah merencanakan kawasan. Terdapat dua alternatif rencana yaitu rencana berorientasikan memusat dan menyebar. Berdasarkan penilaian dengan metode UVA, rencana terpilih adalah rencana berorientasikan memusat.

The intermodal terminal of Banyuwangi District is a delineation area with pedestrian radius of 400 meters at Banyuwangi Baru Station and Ketapang Port located in Ketapang, Kalipuro, Banyuwangi. In 2012-2016 the number of passengers increase, but the service to make easy transfer between modes of transport not working. That condition raises an idea to answer the problems and to present a transport node that allows passengers to get easy transfer between modes of transport trough a plan under the title "Planning Intermodal Terminal of Banyuwangi District with Seamless Intermodal Concept". Planning paradigm used in this planning is technocratic planning. Seamless intermodal concept is synthesis result of urban design element (Shirvani, 1985), key concepts passenger intermodality (Link, 2010), and transit oriented development standard (ITDP, 2017). The result of synthesis is variables with benchmarks as an evaluation of the area and builder concepts which harmonic with evaluation of the area as a reference for planning. This plan uses six builder concepts. First, compact concept is used in order unity of space in diversity. Second comfort concept is used in order convenience of space for activity. Third safety concept is used in order interchange safety. Fourth attractive concept is used in order entertainer space. Fifth informative concept is used in order trip information services in detail. Sixth integrated concept is used in order combine or contiguous modes of transport in services. Builder concepts are translated into strategies that are step of planning area. There are two alternative plans that are centered and spreading oriented. Based on UVA method, chosen plan is a centered oriented plan.

Kata Kunci : perencanaan, terminal antarmoda, seamless intermodal