Laporkan Masalah

Praktik Tradisi "Slametan" dalam Masyarakat Pogung Lor

JAGAD PUTRA D, Dr. Phil. Arie Setyaningrum Pamungkas, M.A.

2017 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Slametan merupakan tradisi yang telah ada dalam masyarakat Jawa sejak dahulu kala. Seiring dengan perkembangan waktu, tradisi slametan terus mengalami perubahan dan beradaptasi dengan budaya baru. Dengan adanya modernisasi dan globalisasi, budaya lokal mengalami pengikisan karena adanya budaya tunggal. Maka terdapat beberapa orang yang mengatakan bahwa tradisi dan modernitas kontra. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan studi kasus. Sedangkan lokasi penelitian berada di Pogung Lor yang perkembangan daerahnya cukup progresif. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan analisis data sekunder yang tersedia. Hasil temuan menunjukkan bahwa tradisi slametan di Pogung Lor tidak lagi berjalan seperti dahulu. Telah banyak aspek yang dirubah dan disesuaikan dengan realita sosial disana. Faktor paling kuat dalam mempengaruhi bentuk tradisi slametan adalah pemahaman agama islam yang menggantikan kepercayaan animisme, dinamisme, dan hindu-buddha. Selain itu juga karena adanya perubahan struktur sosial dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Banyaknya pendatang di Pogung Lor mempercepat proses perubahan pada praktik slametan. Sehingga masyarakat Pogung Lor berusaha mempertahankan tradisi dengan cara beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Adaptasi tersebut menghasilkan bentuk tradisi slametan baru yang berbeda dari masa sebelumnya, baik dari segi makna maupun praktik.

Slametan is a tradition that has existed in Javanese society since a long time ago. As time goes by, the slametan tradition continues to change and adapt to new cultures. With modernization and globalization, local culture is experiencing erosion due to a global culture. Then there are some people who say that tradition and modernity are counter. This research uses descriptive qualitative method with case study. While the location of the research is in Pogung Lor whose regional development is quite progressive. Data were collected by interview and analysis of available secondary data. The findings show that the slametan tradition in Pogung Lor is no longer running as it used to be. Many aspects have been altered and adapted to the social reality there. The greatest factor in influencing the form of the slametan tradition is the understanding of the Islamic religion that replaces the animism, dynamism, and Hindu-buddha beliefs. It is also due to the change of social structure from traditional society to modern society. The large number of immigrants in Pogung Lor accelerates the process of altering the practice of slametan. So that the people of Pogung Lor try to maintain the tradition by adapting to the changes. The adaptation resulted in a new form of slametan tradition different from the past, both in terms of meaning and practice.

Kata Kunci : slametan, tradisi, modern, perubahan sosial

  1. S1-2017-348444-abstract.pdf  
  2. S1-2017-348444-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-348444-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-348444-title.pdf