HUBUNGAN ASUPAN SERAT DAN VITAMIN E DENGAN KEJADIAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI S1 GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
NUNIK ARNITA , Dr. Siti Helmyati, DCN, M. Kes., M. Primiaji Rialihanto, SST., M. Kes.
2017 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATANLatar Belakang : Dysmenorrhea primer adalah nyeri saat menstruasi yang berulang dan tidak berhubungan dengan adanya patologi pada organ pelviknya. Dysmenorrhea primer merupakan masalah ginekologikal yang sering dikeluhkan wanita. Diet berperan dalam mengurangi kejadian dysmenorrhea primer, di antaranya adalah serat dan vitamin E. Serat merupakan kerja estrogen dysposal system secara natural, sedangkan vitamin E berperan dalam menghambat biosintesis prostaglandin dan meningkatkan produksi prostasiklin. Mekanisme dari kedua zat tersebut berperan dalam menghambat patogenesis dysmenorrhea primer. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan asupan serat dan vitamin E dengan kejadian dysmenorrhea primer pada mahasiswi Program Studi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional. Penelitian melibatkan 130 mahasiswi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM berusia 18-22 tahun yang ditentukan dengan purposive sampling. Asupan serat dan vitamin E diukur menggunakan kuesioner semiquantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ), sementara kejadian dysmenorrhea primer diukur menggunakan kuesioner Faced Pain Scales Revised. Hasil Penelitian : Hasil uji Spearman menunjukkan ada hubungan bermakna antara asupan serat (p = 0,005 ; r = -0,247) dan asupan vitamin E (p = 0,043 ; r = -0,178) dengan kejadian dysmenorrhea primer. Hasil uji Chi-square terhadap karakteristik responden menunjukkan ada hubungan bermakna (p = 0,013) antara riwayat ibu dysmenorrhea dengan kejadian dysmenorrhea primer. Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna antara asupan serat, asupan vitamin E, dan riwayat ibu dysmenorrhea dengan kejadian dysmenorrhea primer pada mahasisw
Background : Primary dysmenorrhea is a recurrent painful menses and is not associated with its pathological pelvic. Primary dysmenorrhea is a common gynecological disorder among women. Diet may has a beneficial effect on reduce the incidence of primary dysmenorrhea. Dietary fiber is an estrogen dysposal system naturally, whereas vitamin E has play to block prostaglandin�s biosynthesis and increases to produce prostacyclin. Both of the mechanism substances may has a beneficial effect on primary dysmenorrhea pathogenesis blocking. Objective : To investigate association between intake of dietary fiber and vitamin E with incidence of primary dysmenorrhea among undergraduate female students in Nutrition and Health, Faculty of Medicine, Gadjah Mada University, Yogyakarta. Method : This study was an observational study with cross-sectional design. This study involved as much as 130 undergraduate female students and collected by purposive sampling. Intake of dietary fiber and vitamin E was assessed by semiquantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ), meanwhile incidence of primary dysmenorrhea was assessed by Faced Pain Scales Revised questionnaire. Result : The result of Spearman correlation test showed that there was a significant association between intake of dietary fiber (p = 0,005 ; r = -0,247) and intake of vitamin E (p = 0,043 ; r = -0,178) with incidence of primary dysmenorrhea. The result of Chi-square test towards individual characteristic showed that there was a significant association between maternal dysmenorrhea with incidence of primary dysmenorrhea (p = 0,013). Conclusion : There was a significant association between intake of dietary fiber, intake of vitamin E, and maternal dysmenorrhea with incidence of primary dysmenorrhea.
Kata Kunci : Dysmenorrhea primer, serat, vitamin E