BANGUNAN INDUSTRI DODOL GARUT SEBAGAI SARANA REKREASI ALAM DENGAN PENDEKATAN HYBRID ARCHITECTURE

NASTITI WENINGATI, Prof. Ir. T. Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Target Indonesia untuk jumlah wisatawan yang datang pada tahun 2015 adalah 10 juta. Sementara itu pada tahun yang sama, negara tetangga Malaysia sudah memiliki 27 juta dan Singapura 15 juta wisatawan yang berkunjung ke negaranya masing-masing. Angka tersebut membuktikan bahwa sektor pariwisata Indonesia perlu ditingkatkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia adalah menciptakan wisata berbasis produk lokal. Indonesia dengan segala keragaman bahasa, kesenian, dan kuliner memiliki potensi dalam hal kekayaan budayanya. Di tengah cepatnya perkembangan jaman saat ini, sebuah produsen kuliner tradisional dodol di Garut telah mencoba mengembangkan perusahaan ke dalam bidang pariwisata. Perusahaan industri tersebut membuka pabriknya sebagai destinasi pariwisata, sehingga masyarakat dapat melakukan kunjungan dan belajar mengenai proses pembuatan Dodol Garut. Bangunan industri Dodol Garut yang sudah dibangun sejak tahun 1979 ini penuh akan nilai tradisi yang relatif tidak berubah. Di sisi lain sudah sepantasnya sebuah destinasi pariwisata memenuhi aspek-aspek pembentukan destinasi pariwisata yang diwujudkan dalam 3A yaitu Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas. Oleh karena itu perlu dilakukan pembaruan agar destinasti pariwisata Dodol Garut ini mampu menjadi lebih atraktif bagi pengunjung. Maka dipilihlah tipologi bangunan rekreasi yang berfokus pada rekreasi alam, lebih tepatnya yaitu Dodol Botanical Garden. Pemilihan itu didasarkan pada bahan baku Dodol Garut yang berupa buah-buahan. Oleh karena itu bangunan ini akan mewadahi dua jenis tipologi utama yaitu industri dan rekreasi. Sebuah wadah bagi masyarakat untuk belajar mengenai proses pembuatan dan sejarah singkat Dodol Garut sekaligus area rekreasi alam mengenai tanaman buah bahan pembuatan Dodol Garut, serta wadah bagi perusahaan dodol untuk melakukan proses produksi Dodol Garut. Masalah utama pada bangunan ini adalah adanya dua tipologi utama bangunan yaitu industri dan rekreasi. Penyelesaian masalah dilakukan melalui pendekatan Hybrid Architecture. Desain hybrid berfungsi untuk menggabungkan dua senyawa yang berbeda. Pendekatan Hybrid Architecture kali ini juga berperan sebagai pendukung untuk mencapai konsep desain Morphosis Environment yang diimplementasikan pada perancangan konsep ruang. Bangunan merupakan ikon wisata kuliner tradisional yang berkembang melalui penambahan fungsi area rekreasi bernuansa modern.

Indonesia's target for the number of tourists in 2015 is 10 million. Meanwhile, in the same year, Malaysia as neighboring country already has 27 million and Singapore 15 million tourists who visit their countries. This figure proves that the tourism sector of Indonesia needs to be improved. One of the efforts to increase the attractiveness of Indonesian tourism is to create local product-based tours. Indonesia with all the diversity of languages, arts, and culinary has potential in terms of cultural richness. Now in the midst of the rapid development, a producer of traditional culinary dodol in Garut has tried to develop the company into the field of tourism. The industry company opened its factory as a tourism destination, so that people can visit and learn about the process of making Dodol Garut. Dodol Garut industrial building that has been built since 1979 is full of tradition values that are relatively unchanged. On the other hand it is appropriate that a tourism destination meets the aspects of the formation of tourism destinations embodied in 3A ie Attraction, Accessibility and Amenitas. Therefore it is necessary to upgrade the tourism destinations Dodol Garut is able to become more attractive for visitors. Then the chosen typology goes to a recreational building that focuses on nature recreation, more precisely the Dodol Botanical Garden. The selection is based on raw material of Dodol Garut in the form of fruits. Therefore, this building will accommodate two main types of typology namely industry and recreation. A container for the community to learn about the making process and a short history of Dodol Garut as well as a natural recreation area about the fruit plants Dodol Garut manufacture, as well as a container for the company dodol to make production process of Dodol Garut. The main problem in this building is the existence of two main typology of building that is industry and recreation. Problem solving is done through Hybrid Architecture approach. Hybrid design serves to combine two different compounds. Hybrid Architecture Approach this time also serves as a supporter to achieve the concept of Morphosis Environment design that is implemented in the design of space concepts. The building is a traditional culinary icon that evolved through the addition of a function of modern recreation area.

Kata Kunci : Dodol Garut, industri, rekreasi, Hybrid Architecture/Dodol Garut, industry, recreation, Hybrid Architecture