TALKSHOW DAN KONSTRUKSI REALITAS POLITIK INDONESIA (Analisis Framing Konstruksi Realitas Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 Putaran Pertama dalam Program Talkshow Mata Najwa Metro TV)
RAHADIYAN PERESTROIK, Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, S.I.P., M.Si.
2017 | Tesis | S2 Ilmu KomunikasiBeragam peristiwa politik seperti Pemilihan Gubernur (Pilgub) dapat dinikmati oleh khalayak dengan sangat mudah karena akses terhadap informasi semakin cepat dan murah. Komunikasi politik lebih efektif melalui media massa karena pesan yang disampaikan memiliki daya jangkau yang luas dan dapat diulang-ulang penayangannya. Media massa terutama televisi berpengaruh sangat besar bagi pemenangan Pemilu. Televisi menjadi saluran utama untuk mempengaruhi pandangan masyarakat khususnya dalam masa kampanye. Penelitian ini untuk melihat dimensi pertautan antara produk media massa televisi yaitu talkshow Mata Najwa dan politik melalui representasi para aktornya dalam Pilgub DKI Jakarta 2017 Putaran Pertama. Hadirnya media massa sebagai sarana untuk menyampaikan pesan politik akan memudahkan aktor politik dalam menyampaikan pesan kepada khalayak. Akan tetapi pesan politik yang disampaikan oleh media massa termasuk televisi bukanlah realitas yang sesungguhnya, melainkan realitas media yang telah disaring berdasarkan berbagai hal. Media televisi adalah lembaga yang aktif memaknai realitas melalui tayangan program yang disajikan kepada khalayak. Televisi memiliki hubungan dua arah dengan realitas sosial. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana talkshow politik Mata Najwa Metro TV mengkonstruksi realitas politik dalam proses berlangsungnya kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017 Putaran Pertama melalui ketiga Paslon yang diangkat menjadi tema dalam setiap episodenya. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis dengan metode analisis teks kualitatif. Teknik pengumpulan data pada level teks dilakukan dengan observasi teks sedangkan pada level konteks melalui wawancara mendalam dengan tim produksi talkshow Mata Najwa Metro TV dan Mendagri. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis framing dengan varian model Robert Entman untuk menganalisis pada level teks media dan Scheufele Dietfram untuk menganalisis dari level konteks. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa: Talkshow Mata Najwa telah berhasil mengkonstruksikan realitas politik yang ada di dalam pertanyaan masyarakat selama ini terkait figur dari ketiga Paslon secara netral. Bahasa menjadi elemen dasar dalam pengkonstruksian talkshow Mata Najwa Metro TV terkait Pilgub DKI Jakarta 2017 Putaran Pertama. Talkshow Mata Najwa Metro TV tidak hanya sebagai saluran yang menyampaikan informasi politik saja tetapi juga sebagai agen politik.
Various political events such as the Gubernatorial Election (Pilgub) can be enjoyed by the audience very easily because access to information is faster and cheaper. Political communication is more effective through mass media because the message conveyed has a broad range of coverage and can be repeated. Mass media, especially television, have an enormous influence on winning the election. Television became the main channel for influencing the public view especially during the campaign period. This research is to see the dimension of link between mass media product of television that is talk show of Mata Najwa and politics through representation of its actors in First Round of DKI Jakarta Governor Elections (Pilgub) 2017. The presence of mass media as a means to convey political messages will facilitate the political actors in conveying the message to the audience. But the political messages conveyed by the mass media, including television are not showing the reality, but the reality of the media that has been filtered based on various things. Television media is an institution that actively meanings reality through program impressions presented to audiences. Television has a two-way relationship with social reality. This study aims to see how the political Talkshow Mata Najwa in Metro TV construct the political reality in the process of DKI Jakarta Governor Elections (Pilgub) 2017 First Round through the three candidates which was appointed to the theme in each episode. This research uses a constructionist paradigm with qualitative text analysis method. Data collection techniques at the text level were done by textual observation while at the context level through in-depth interviews with productions team of Mata Najwa Metro TV Talkshow and Ministry of Internal Affairs. Data analysis technique that been used in this research is framing analysis technique with variant of Robert Entman model to analyze at media text level and Scheufele Dietfram to analyze from context level. From the result of the research, it is found that: Mata Najwa Talkshow has succeeded construct the political realities that exist in the question of society so far related to the figure of the three candidates in a neutral way. Language became the basic element in the talktime of Mata Najwa Metro TV Talkshow related to Jakarta Governor Elections (Pilgub) 2017 on the First Round. Mata Najwa Metro TV's TalkShow is not only a channel that conveys political information but also as a political agent.
Kata Kunci : Pilgub DKI Jakarta 2017 Putaran Pertama, Konstruksi Realitas Politik, Talkshow Mata Najwa Metro TV, Analisis Framing