Hubungan Antara Regulasi Emosi dan Kemampuan Penggambaran dengan Motivasi pada Atlet Beladiri
DIBYA PRADIPTA, Dr. Esti Hayu Purnamaningsih, M.S., Psikolog
2017 | Tesis | S2 PsikologiMotivasi adalah kebutuhan atau keinginan yang memberi energi pada perilaku dan mengarahkannya untuk mencapai tujuan. Motivasi dalam diri atlet beladiri dapat dipengaruhi oleh kemampuan atlet meregulasi emosi dan melakukan strategi penggambaran untuk tujuan olahraga kompetitifnya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dan kemampuan penggambaran dengan motivasi olahraga pada atlet beladiri. Pengukuran terhadap variabel-variabel tersebut dilakukan dengan tiga skala, yaitu skala motivasi olahraga (Peletier, Rochi, Vallerand, Deci, & Ryan, 2012), kuesioner regulasi emosi (Gross & John, 2003), dan kuesioner kemampuan penggambaran dalam olahraga (Cumming & Williams, 2011). Reliabilitas alat ukur dilakukan pada 50 atlet dan didapatkan reliabilitas skala motivasi olahraga sebesar 0,897, reliabilitas skala regulasi emosi reappraisal sebesar 0,911, supresi sebesar 0,707, dan reliabilitas skala kemampuan penggambaran dalam olahraga sebesar 0,905. Penelitian ini dilakukan melalui survei online terhadap 110 atlet beladiri. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa kemampuan penggambaran dan reappraisal secara bersama-sama dapat memprediksi motivasi olahraga (F=7,469; R2=0,222; p<0,05). Sedangkan supresi tidak dapat memprediksi motivasi olahraga (t=-1,278; p>0,05). Berdasarkan studi ini dapat disimpulkan bahwa motivasi olahraga pada atlet beladiri dapat dipengaruhi oleh regulasi emosi reappraisal dan kemampuan penggambaran.
Motivation is the need or desire which energizes and directs behavior toward a goal. Motivation in martial arts athletes can be affected by their ability to regulate their emotions and execute the sport imagery strategy for their competitive purpose. This study aimed to find out the relationship between emotion regulation and sport imagery ability toward motivation in martial arts athletes. Variables were measured using three scales, which were sport motivation scale (Peletier, Rochi, Vallerand, Deci, & Ryan, 2012), emotion regulation questionnaire (Gross & John, 2003), and sport imagery ability questionnaire (Cumming & Williams, 2011). Measurement instruments reliability were tested among 50 athletes. The results were 0.897 for sport motivation scale, 0.911 for appraisal and 0.707 for suppression in emotion regulation questionnaire, and 0.905 for imagery ability in sports questionnaire. This study was conducted through online survey to 110 martial arts athletes. The regression analysis shows that imagery ability and reappraisal combined can predict sports motivation (F=7.469; R2=0.222; p<0.05), while suppression cannot predict sports motivation (t=-1.278; p>0.05). It is concluded that sports motivation in martial arts athletes can be affected by reappraisal emotion regulation and imagery ability.
Kata Kunci : Motivasi, regulasi emosi, Penggambaran, Olahraga, Beladiri, Motivation, emotion regulation, imagery, sport, martial arts