REPRESENTASI CIUMAN ROMANTIS-SEKSUAL (ROMANTIC-SEXUAL KISSING) DALAM FILM DRAMA INDONESIA (Analisis Semiotika Roland Barthes Atas Film Drama Indonesia Ada Apa Dengan Cinta? (2001) dan Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016))
EVA ULVIATI, Budi Irawanto, M.A., Ph.D.
2017 | Tesis | S2 Ilmu KomunikasiFilm sebagai media massa mempunyai kemampuan untuk menghadirkan kemasan rangkaian cerita didukung visualisasi dan suara yang menjadikan pesan mudah diserap oleh penontonnya. Visual dalam film merupakan konsep-konsep yang dipertukarkan dalam proses representasi. Makna diproduksi dan dipertukarkan antara anggota suatu budaya. Kajian dalam tulisan ini merupakan kajian tentang teks film yang bertujuan untuk menganalisis, mengindentifikasi ciuman romantis-seksual (romantic-sexual kissing) dalam konteks pasangan kekasih yang saling mencintai (heteroseksual) yang dikonstruksi dan direpresentasikan melalui film. Dalam penelitian ini definisi untuk ciuman romantis-seksual (romantic–sexual kissing) adalah kontak bibir bertemu bibir (lip-to-lip) yang berlangsung cukup atau lama. Korpus kajian adalah dua film drama Indonesia yaitu Ada Apa Dengan Cinta? (2001) dan Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016). Ciuman akan dilihat dari segi romantis dan seksual. Dengan menggunakan model analisis Semiotika Roland Barthes. Kajian mendalam terhadap kedua film tersebut menunjukkan adanya ciuman romantis-seksual (romantic-sexual kissing) yang didukung oleh beberapa scene yang semakin mempertegas ideologi romantisme dan seksual. Hasil temuan penelitian adalah (1) awal kemunculan praktik ciuman selalu dimulai dengan beberapa kontak fisik antar pasangan kekasih. (2) Ciuman mampu membawa makna simbol masuknya dunia modern dan subversif kebebasan individu. (3) Ciuman dalam film AADC semakin mempertegas bentuk ciuman seremonial sebagaimana ciuman yang dimunculkan dalam kisah-kisah dongeng kerajaan, (4) bentuk kesempurnaan cinta dan (5) kompensasi atas pengorbanan mulia. (6) Ciuman sebagai bentuk praktik pembangun romantisme dalam suatu hubungan yang tidak selalu di mulai oleh pihak laki-laki, namun juga oleh pihak perempuan dan mampu membawa seseorang ke dalam (7) imajinasi seksual dan kesenangan. (8) Bentuk dari ciuman romantis-seksual (romantic-sexual kissing) muncul dalam film AADC.
Film as mass media has the ability to presents a whole track of stories and in order to deliver that message in easily way to its viewers it helped by visually and audiology. Visualization in film is a form of conceptual inspiration for representing processes. Visualization in Film is a form of conceptual inspiration for representing processes. The meanings are produced and exchanged in between members of Cultures. Discussion on this essay is about texts films that has purpose of analysing, identifying romantic-sexual kissing as in lover as a couple who is loving each other which is being reconstruction and represented in these films. In this research, the definition for romantic-sexual kissing is about close touches on lip to lip which is has quite longer durations in take. This discussion of views based on Indonesian drama films on Ada Apa Dengan Cinta? (2001) and Ada Apa Dengan Cinta 2 (2016). This kiss would be analysing from point of romanticism and sexualism. By using methods of semiotics analysis by Roland Barthes. The further point of views based on those two films are showed its existences of romantic sexual kissing, supported by few scenes in order to emphasise the ideology of romanticism and sexualism. The findings are (1) the beginning of the kissing practice always begins with some physical contact between lovers. (2) The kissing able to bring the meaning as a symbol of the entry point in the modern world and the subversive of individual freedom. (3) The Kiss in AADC films further reinforces the form of ceremonial kisses as kisses raised in royal fairy tales, (4) the form of love perfection and (5) the effect of noble sacrifice. (6) Kissing as a form of romanticism-building practice in a relationship that is not always begun by the male side, but also by the woman and its able to bring someone into (7) sexual imagination and pleasure. (8) The form of a romantic-sexual kissing appears in the AADC films.
Kata Kunci : Representasi, Semiotika, Film, Ciuman romantis-seksual (Romantic-Sexual Kissing); Representation, Semiotics, Film, Romantic-Sexual Kissing