RASA BERSALAH BERBASIS KELOMPOK DAN RASA TANGGUNG JAWAB SEBAGAI PREDIKTOR PEMAAFAN ANTARKELOMPOK

MIRAH AYUNINGSIH, Prof. Dr. Faturochman, M.A.

2017 | Tesis | S2 Psikologi

Permintaan maaf berperan penting dalam menginisiasi rekonsiliasi dua kelompok yang pernah berkonflik. Kendati demikian, munculnya isu pemerintah akan meminta maaf kepada keluarga korban G30S/PKI justru mendapat penolakan. Tidak adanya permintaan maaf pemerintah kepada keluarga korban G30SPKI menarik pertanyaan bagaimana kemungkinan permintaan maaf dapat dilakukan pada konflik antarkelompok lainnya, seperti Kerusuhan Mei 1998. Permintaan maaf dipengaruhi oleh rasa bersalah berbasis kelompok dan rasa tanggung jawab. Penelitian ini menguji faktor rasa bersalah berbasis kelompok dan rasa tanggung jawab dalam memprediksi permintan maaf. Pendekatan eksperimen sosial digunakan dalam penelitian ini dengan responden sebanyak 759 subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa bersalah berbasis kelompok dan rasa tanggung jawab dapat memprediksi permintaan maaf. Rasa tanggung jawab merupakan faktor utama dalam memprediksi permintaan maaf, sedangkan rasa bersalah berbasis kelompok dapat memprediksi permintaan maaf hanya terjadi ketika kelompok mengadopsi rasa bersalah kolektif. Kemampuan rasa bersalah berbasis kelompok dalam memprediksi permintaan maaf muncul sebagai dampak status keanggotaan.

Apology plays an important role in initiating the reconciliation of two groups who have ever been in conflict. Nevertheless, the emergence of issues about the government will apologize to the families of G30S/PKI victims precisely get rejection. The absence of the government's apology to the families of G30S/PKI victims raised the question on how the apology might be possible in other conflicting intergroup, such as the riot that happened in May 1998. Apology influenced by group-based guilt and sense of responsibility. This study examined group-based guilt factors and sense of responsibility in predicting the apology. The social experiment approach was used in this study with 759 participants. The results showed that group-based guilt and sense of responsibility could predict the apology. Sense of responsibility is the main factor in predicting apology, while the group-based guilt can predict the apology only when the groups adopt the collective-guilt. The ability of group-based guilt in predicting apology appears as the result of membership status.

Kata Kunci : Intergroup apology, Guilt-based group, Sense of Responsibility, Intergroup emotions