KUMPARAN PEMINTAL BENANG KOLEKSI MUSEUM MAJAPAHIT, MOJOKERTO, JAWA TIMUR: KAJIAN BERDASARKAN TIPOLOGI DAN PEMAKAIANNYA
YUSTI MUSLIMAWATI, Dr. Anggraeni, M.A
2017 | Skripsi | S1 ARKEOLOGIPenelitian ini membahas kumparan pemintal benang yang merupakan koleksi Museum Majapahit untuk mengungkapkan teknologi pemintalan benang dalam budaya pertenunan masyarakat Masa Majapahit. Selama ini, bukti keberadaan budaya tenun pada era Majapahit masih terbatas. Keberadaan produk tenun banyak disebutkan dalam prasasti dan naskah kuno, tetapi bukti arkeologis berupa alat produksi benang tenun seperti kumparan pemintal benang kurang diperhatikan dan belum pernah diteliti. Penelitian ini menggunakan 43 kumparan pemintal benang yang ditemukan di Trowulan dan sekitarnya (Majapahit) sebagai data primer. Hasil dari penelitian ini yaitu kumparan pemintal benang koleksi Museum Majapahit memiliki karakteristik yang umum ditemukan di Asia Tenggara. Tujuh dari 24 tipe kumparan pemintal benang yang dikenal di Asia Tenggara ditemukan juga di Kerajaan Majapahit. Mayoritas kumparan pemintal benang yang dimiliki Museum Majapahit termasuk dalam kumparan pemintal benang kelompok berat dengan ukuran diameter cukup besar. Berat dan tanda bekas pakai pada kumparan pemintal benang menunjukkan jenis serat dan teknik yang digunakan oleh si pemintal. Dari serat tersebut, dapat diasumsikan jenis benang dan karakter tenun yang dihasilkan oleh para perajin tenun di Trowulan pada era Majapahit.
This study discusses the spindle whorls spent in the Museum of Majapahit to reveal spinning yarn and woven technologies of the Majapahit people. Until today, the evidence for the existence woven culture in Majapahit period is still limited. The existence of cloth and woven were mentioned in inscriptions and manuscripts but archaeological evidence in of spinning yarn tools such as spindle whorls have less attention or even has never been examined. This study examined 43 spindle whorls from area in surounding Trowulan (Majapahit) as a primary source. The result shows that the spindle whorls in Majapahit Museum has general characteristics known in Southeast Asia. Seven of 24 types of spindle whorls known in Southeast Asia are also found in the Majapahit Region. Majority of spindle whorls from Majapahit Museum are included in the heavy spindle whorl group with large diameters. The weight and usemark of spindle whorls indicate the type of fibers that were spun and technique used by the spinner. From these fibers, we can estimate the type of yarn and fabric produced by the weavers in Majapahit period.
Kata Kunci : kumparan pemintal benang, pemintalan, teknologi, Majapahit