Laporkan Masalah

KAPITALISME LANJUT DALAM ROMAN "ER IST WIEDER DA" KARYA TIMUR VERMES

DIYAN FATIMATUZ ZAHRO, Dr. Pujiharto, M.Hum.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Sastra

Adolf Hitler di dalam sejarah Jerman merupakan ikon NAZI, sosok yang dianggap kejam dan merupakan bagian dari sejarah kelam masyarakat Jerman. Namun, di dalam roman "Er ist wieder da", Hitler dikisahkan sosok yang humanis, meraih kembali ketenarannya dan bahkan menjadi idola. Sosoknya yang problematis ini, menjadikan Hitler populer dan menarik perhatian. Roman ini menunjukkan adanya indikasi bahwa kini Hitler telah menjadi komoditas baru di dalam kapitalisme melalui keterlibatan dan pemunculannya di media massa seperti TV dan Youtube. Oleh karena itu, masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana roman "Er ist wieder da" mengimplikasikan kapitalisme lanjut dalam masyarakat Jerman. Dengan menggunakan kritik terhadap posmodernisme yang dikemukakan Fredric Jameson, gejala posmodernitas dalam roman ini dapat diuraikan melalui elaborasi skizofrenia dan pastiche untuk mengungkap kapitalisme lanjut dalam masyarakat Jerman. Penelitian ini berupaya menjelaskan bahwa di dalam kapitalisme lanjut terdapat logika budaya dan logika ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data dianalisis melalui proses menghubungkan dua kategori data serta metode perbandingan dan historis. Penelitian ini menemukan bahwa (1) skizofrenia yang berupa paranoia-skizofrenia, fragmentasi waktu dan masa kini yang intens; (2) pemastiche-an dengan cara pengimitasian karya terdahulu dan pencampuran genre. Dari elaborasi keduanya, gejala posmodernitas yang terdapat di dalam roman ini meliputi kedangkalan (depthlessness), melemahnya historisitas, 'a whole new type of emotional ground tone', perkembangan teknologi dan 'mutation of built in space'. Dari pembahasan ketiga subbab tersebut, diketahui terdapat sejumlah permasalahan yang mengemuka yakni pengomodifikasian sosok Hitler, konsumsi terhadap media, dan dikesampingkannya sejarah dari kehidupan masyarakat Jerman. Selanjutnya, logika budaya dan logika kapitalisme lanjut berkelindan dan mewujud di dalam 'Hitlertainment' yang berkaitan erat dengan peranan media. Terakhir adalah 'cognitive mapping' yang diajukan Jameson sebagai strategi untuk menghadapi dominasi posmodernisme dan kapitalisme lanjut serta kaitannya dengan identitas nasional masyarakat Jerman di tengah gempuran globalisasi. Kata kunci: pastiche, skizofrenia, kapitalisme lanjut, hitlertainment, posmodernisme

Adolf Hitler, in German's history, is the icon of NAZI, considered as an evil person and part of the dark side of Germany. On the contrary, Timur Vermes' novel "Er ist wieder da" portrays Hitler as a humanist figure, famous and became an idol. Hitler's problematic figure made him popular and attract the public. This novel indicates that nowadays Hitler has become a new commodity of capitalism through his involvement and appearances in mass media such as TV and Youtube. Therefore, the problem of this research is how does the novel imply the late capitalism in German society. By employing Fredric Jameson's critics of postmodernism, the symptoms of postmodernity in the novel can be explained through an elaboration of schizophrenia and pastiche to reveal the late capitalism in German society. The research is aimed to explain that there are cultural and economic logics in late capitalism. This is a qualitative research and the data is analyzed through the process of relating two categories of data and historical and comparative method. The results of this research show that (1) schizophrenia in the novel are paranoia-schizophrenia, fragmentation of time and intense present; (2) pastiche is made by imitating the previous works and mixing genre. By elaborating these two features, the symptoms of postmodernity in this novel are found: depthlessness, the last actors, a new type of emotional tone, technological developments and mutations built into space. From the discussion of the result, there are some issues in this novel: commodification of Hitler, consumption of the media, and the disregard of the history of German society. Furthermore, the cultural and economic logics of late capitalism coexist and manifest in Hitlertainment which is closely related to role media. Lastly, there is cognitive mapping which proposed by Jameson as a strategy to face the dominance of postmodernism and late capitalism related to the national identity of German society amid the globalization. Keywords: pastiche, schizophrenia, late capitalism, hitlertainment, postmodernism

Kata Kunci : pastiche, schizophrenia, late capitalism, hitlertainment, postmodernism

  1. S2-2017-351640-abstract.pdf  
  2. S2-2017-351640-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-351640-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-351640-title.pdf