Analisis Produktivitas Produksi Egg Roll UKM Shasa di Bantul Menggunakan Metode Objective Matrix

DWI YULIANA, Ir. Pujo Saroyo, M.Eng.Sc; Ibnu Wahid F.A., STP., MT; Dr. Ir. Makhmudun Ainuri, M.Si

2017 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UKM Shasa merupakan salah satu contoh industri skala kecil yang belum pernah melakukan pengukuran produktivitas, sementara produktivitas adalah faktor penting dalam mempengaruhi kinerja perusahaan. Proses produksi egg roll bersifat manual yaitu mengandalkan tenaga kerja manusia. Pada observasi awal ditemukan produksi aktual rata-rata 4,63% dibawah standar produksi. Hal ini diduga terjadi karena perusahaan masih belum menggunakan sumber daya manusia atau bahan baku yang dimiliki dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu penting untuk dilakukan pengukuran dan analisis produktivitas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis produktivitas parsial tenaga kerja menggunakan metode Objective Matrix (Omax) pada periode 2014 dan 2015. Langkah pengukuran produktivitas dengan metode Omax antara lain penetapan kriteria produktivitas, perhitungan performansi, dan pembobotan, pembentukan matrix Omax, dan perhitungan indeks produktivitas. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan kemudian disusun perencanaan untuk meningkatkan produktivitas. Indikator performansi terbaik diperoleh pada periode Januari 2015 sebesar 427,27 dengan kenaikan tingkat produktivitas terhadap indikator performansi performansi standar sebesar 42,42%. Sedangkan indikator performansi terendah terjadi pada periode Maret 2015 sebesar 63,64 yang mengalami penurunan produktivitas sebesar 78,79% terhadap indikator performansi standar. Kondis produktivitas secara keseluruhan masih buruk dengan hanya 5 bulan diatas standar dan 19 bulan dibawah standar. Langkah-langkah peningkatan produktivtias dapat dilakukan antara lain dengan melakukan perbaikan metode kerja bagi pekerja yang masih rendah produksinya, memberikan target produksi untuk pekerja agar lebih memotivasi, serta membuat batasan jumlah cuti bagi pekerja.

UKM Shasa is one of the small-scale industry that has never done productivity measurement, while productivity is an important factor in influencing the performance of the company. Egg roll production process in UKM Shasa is still relying on human labor. In the recent observations found actual production averaged 4.63% below production standards. This happen because the company still has not used human resources or materials owned effectively and efficiently. It is therefore important to measure and analyse productivity. This research is conducted to analyse the partial labor productivity using Objective Matrix method in 2014 and 2015 period. Steps of Omax measurement consist of determine the productivity criteria, performance calculations, weight assignment, formation of omax matrix, calculation of productivity index. Based on the results of analysis then arrange actions to improve productivity. The best performance indicator is obtained in the period of January 2015 of 427.27 which increase in productivity by 42.42% to the standard performance indicator. While the lowest performance indicator occurs in the period March 2015 of 63.64 which decreased productivity by 78.79% to the standard performance indicator. The overall productivity condition is still poor with only 5 months above standard value and 19 months below standard value. Improvement action to increase productivity can be done, among others, by improving working skill for workers who are still low in productivity, provide production targets for workers to be more motivated, as well as making a limit on the number of leave allowed for workers.

Kata Kunci : produktivitas, objective matrix, indikator performansi, productivity, objective matrix, performance indicator