Laporkan Masalah

DAMPAK DAN STRATEGI OJEK PANGKALAN DALAM MENGHADAPI KEHADIRAN GO-JEK DI JAKARTA

NADYA NURWINDA SARI, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si.

2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Go-Jek merupakan salah satu transportasi alternatif yang berbasis aplikasi online hadir di Jakarta pada akhir tahun 2015. Dalam perkembangannya Go-Jek mendapatkan berbagai macam respons dari lapisan masyarakat yang ada, termasuk dari ojek pangkalan. Ojek pangkalan merupakan salah satu kompetitor Go-Jek karena keduanya menggunakan motor untuk melayani konsumen. Hadirnya Go-Jek ini dinilai mematikan usaha mereka ditambah jumlah driver Go-Jek saat ini sangat banyak dan bisa ditemui di berbagai sudut wilayah Jakarta. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui mengenai dampak dan strategi ojek pangkalan dalam menghadapi Go-Jek di Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis deskripstif untuk menggali serta menjabarkan informasi mengenai dampak dan strategi ojek pangkalan dalam menghadapi Go-Jek di Jakarta Barat. Informan dalam penelitian ini berjumlah 12 orang yang didapatkan dengan menggunakan metode non-probability sampling dan teknik purposive sampling serta incidental sampling. Informan ini terbagi menjadi empat kelompok informan, yaitu tukang ojek pangkalan, driver Go-Jek, konsumen, serta Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta. Dalam prosesnya peneliti menggunakan dua teori, yaitu teori dualisme ekonomi dan teori ekonomi digital serta tiga konsep, yaitu konsep modernisasi, konsep dampak, serta konsep technopreneurship. Penelitian ini menemukan bahwa hadirnya dualisme diantara ojek pangkalan serta Go-Jek membuat jumlah pendapatan dan konsumen ojek pangkalan menjadi semakin berkurang. Adanya kondisi tersebut menimbulkan penolakan yang berujung dengan konflik antara tukang ojek pangkalan dengan driver Go-Jek. Ojek pangkalan juga memiliki sbeberapa strategi untuk bertahan serta untuk tetap mendapatkan konsumen ditengah gempuran Go-Jek, salah satunya dengan tidak ingin untuk menjadi seorang driver Go-Jek. Pihak Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta juga ikut merespons hadirnya Go-Jek, ternyata ada beberapa regulasi yang ditabrak oleh PT. Go-Jek Indonesia dalam melakukan operasinya di Jakarta dan menambah kemacetan di Jakarta. Saat ini Pemerintah DKI Jakarta berusaha untuk membenahi sistem transportasi yang ada agar warga Jakarta beralih untuk menggunakan transportasi umum, sehingga kemacetan di Jakarta sedikit demi sedikit dapat terurai.

Go-Jek is one of several alternative transportations based on online applications in Jakarta that existed since 2015. Go-Jek had received several responses from many layers of Jakartan communities, including offline ojek (ojek pangkalan). Offline ojek is one of Go-Jek's main competitors because their services are both based on motorbikes. Go-Jek's existence was seen as severely harmful to offline ojek's business, especially with the significant amount of Go-Jek drivers and that Go-Jek can be found in every corner of Jakarta. This research aims to find out the implications offline ojek faced and their strategies in facing Go-Jek in Jakarta. This research describes qualitative methods with descriptive analysis to dig and describe information regarding impacts and strategies of ojek pangkalan in facing Go-Jek in Jakarta. There are 12 informants in this research, which was acquired with non-probability sampling method and purposive sampling technique, and incidental sampling. These enformants were divided into four groups, which were ojek pangkalan drivers (tukang ojek pangkalan), Go-Jek drivers, the consummers, and Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta. In the research process, the researcher used two theories, which were dualism economy theory and digital economy theory, alongside three concepts, which were modernization, economic globalization, impact, and technopreneurship. This research found that the existence of dualism between ojek pangkalan and Go-Jek in Jakarta made a portion of earnings and consummers on the side of ojek pangkalan to decrease. The condition created rejection which lead to conflict between ojek pangkalan drivers and Go-Jek drivers. Ojek pangkalan also had several strategies to survive, and to still acquire consummers in between Go-Jek's conquest in Jakarta, one of which was by not wanting to a Go-Jek driver. Jakarta's Relations and Transportation Bureau (Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta) also responded to Go-Jek's existence, which shed light to some regulations PT. Go-Jek Indonesia violated in its operations in Jakarta, which added to traffic jams in Jakarta. At the moment, DKI government tried to fix the existing transportation system in order for the people to shift to using public transportation, so that traffic jams in Jakarta could bit by bit be handled.

Kata Kunci : dampak, strategi, ojek pangkalan, Go-Jek / impact, strategy, ojek pangkalan, Go-Jek

  1. S1-2017-349830-abstract.pdf  
  2. S1-2017-349830-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-349830-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-349830-title.pdf