PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DESA PERKASA PT SEMEN GRESIK DI DESA SOCOREJO KECAMATAN JENU KABUPATEN TUBAN
LALU MUHAMMAD AZWAR, Dr. S. Djuni Prihatin, M.Si.
2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)PT Semen Gresik Tuban merupakan bagian dari PT Semen Indonesia Tbk Grup. Status perusahaan sebagai BUMN mewajibkan PT Semen Gresik untuk melakukan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sesuai dengan UU No. 19 Tahun 2003 Tentang BUMN. Selain itu menurut UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, setiap Perseroan Terbatas diwajibkan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). PT Semen Gresik Tuban telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1,5 Milliar untuk melaksanakan program CSR bernama Desa Produktif, Kokoh, dan Sejahtera (Perkasa) pada tahun 2014 sampai 2016. Program ini bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjan baru bagi masyarakat yang ada di Desa pengembangan. Dengan adanya lapangan pekerjaan baru diharapkan akan meminimalisir ketergantungan masyarakat terhadap perusahaan. Program Desa Perkasa dilaksanakan di tiga Desa pengembangan sekitar pabrik yakni Desa Socorejo, Temandang, dan Kasiman. Untuk melihat fenomena pada penelitian ini, peneliti mengunakan tinjauan pustaka proses pemberdayaan masyarakat berbasis CSR. Proses pemberdayaan masyarakat melalui proses pengembngan kapasitas dalam program CSR ini, meliputi proses perencanaan program, proses pemberian motivasi kepada penerima program, proses pemberian pengetahuan, proses pembentukan keterampilan, dan kemandirian penerima program. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisa deskriptif. Lokasi penelitian fokus di Desa Socorejo. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan wawancara mendalam untuk mendapat informasi yang lebih lengkap. Informan dari penelitian ini adalah aktor pelaksana di internal divisi bina lingkungan PT Semen Gresik Tuban, pendamping teknis Peternakan UGM, Pemerintah Desa Socorejo dan masyarakat penerima Program Desa Perkasa. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari laporan pelaksanaan program dan akses secara online melalui website lembaga yang berperan dalam implementasi kebijakan. Peneliti juga melakukan dokumentasi pada setiap kegiatan wawancara maupun kegiatan observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan reduksi data. Kemudian untuk menguji keabsahan data peneliti melakukan trianggulasi data. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa, proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan belum optimal sehingga tujuan besar program Desa Perkasa belum tercapai. Hal ini terjadi karena Peternakan UGM sebagai pihak ketiga pelaksanan program Desa Perkasa fokus pada pendampingan usaha ternak ayam dan kambing. Keberadaan kelompok hanya sekedar formalitas untuk medapatkan dana pelaksanaan program. Tidak ada kejelasan pembagian tugas antar anggota kelompok. Pengelolaan usaha dilaksanakan oleh anggota kelompok yang memiliki kemauan berkembang dan merasa harus tanggung jawab atas amanah yang diberikan. Fenomena ini menghasilkan individu yang memiliki motivasi untuk berkembang, serta memiliki pengetahuan dan keterampilan berternak yang baik.
PT. Semen Gresik Tuban is part of PT. Semen Indonesia Tbk. Group. As a state-owned enterprise, it holds a responsibility to do a Community Development Program (or known as Program Kemitraan Bina Lingkungan) according to Law of the Republic of Indonesia Number 19 of 2003 Concerning State-Owned Entities and Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 Concerning Limited Liability Companies. The development program is also popularly called as Corporate Social Responsibility (CSR). PT. Semen Gresik Tuban has allocated IDR 1.5 billion to make the program came into action, as they build Desa Produktif, Kokoh, dan Sejahtera (Perkasa) from 2014 to 2016 in three certain villages in East Java: Socorejo, Temandang, and Kasiman. This research aims to see the whole interlinked process of CSR-based community development through steps of upgrading capacities, that are include the planning program, motivation and transfered knowledge, building skills, and independency. By using the qualitative research method combined with descriptive analysis, this research took a particular place in Socorejo village to collect all datas needed, both from primary (in-depth interview with the local representatives from the government and internal division of PT Semen Gresik) and secondary (official report from credible related institutions) sources. Along with that, this research found that the process of Desa Perkasa still has not maximized its potential to achieve the main goal of becoming less-dependent, worsen by the lack of flow of duties and informations between communities. Nonetheless, this research found some special case of the emerging communities that willing to do some bigger things for the societies.
Kata Kunci : Desa Perkasa, Pemberdayaan Masyarakat, CSR, PT Semen Gresik Tuban