Laporkan Masalah

Bali Creative Industry Center di Denpasar dengan Teori Cross Programming: Serendipity Lab

NI PUTU PRAWITA CANDRA SARI, Kurnia Widiastuti, ST., MT.

2017 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Bonus demografi merupakan sebuah kesempatan yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan perekonomian nasional namun banyak pihak diluar pemerintah yang belum menyadari adanya kesempatan ini. Disisi lain pemerintah mulai mengembangkan sektor industri kreatif yang menggabungkan antara industri dan pemikiran kreatif. Bali Industri Creative Center (BCIC) merupakan salah satu wadah untuk mengembangkan industri kreatif namun dari 16 sub sektor industri kreatif sayangnya BCIC hanya mewadahi dua sub sektor yaitu fesyen dan kriya. BCIC menjadi objek utama dalam penulisan ini, dimana sesuai dengan fungsi bangunan yaitu sebagai creative industry center maka kebutuhan yang diprioritaskan adalah memunculkan ide- ide menarik yang bisa didapatkan dengan sharing antar pelaku industri kreatif. Studi pustaka, wawancara, observasi dan studi kasus merupakan metoda yang digunakan untuk menyelesaikan masalah utama dari topik ini. Ditinjau dari rumusan masalah utama pada Bali Creative Industry Center yaitu diperlukan sebuah fleksibilitas ruang untuk mengakomodasi coworking space, food area, dan gallery dalam satu area dengan tujuan meningkatkan pertemuan spontan dimana persawahan menjadi view utama dengan tetap memunculan nuansa arsitektur Bali pada bangunan dan mampu menjadi contoh tipologi bangunan untuk pemerintah di daerah lain, maka solusi berupa konsep yang dapat diangkat adalah serendipity lab. Konsep ini adalah sebuah solusi untuk mewadahi beberapa macam kegiatan di dalam satu ruangan, berorientasi pada teori cross programming, dimana dengan penyatuan ini kuantitas pertemuan spontan dapat ditingkatkan. Pertemuan spontan ini diharapkan mampu menjadi kejutan bagi tiap pengguna BCIC dimana mereka bisa bertukar pikiran satu sama lain dan memunculkan ide-ide kreatif yang baru. Solusi berupa tranformasi desain diterapkan pada desain bangunan diantaranya (1) sistem modul area display, makan, kerja yang interaktif, dinamis, dan fleksibel, (2) tata sirkulasi bangunan dan tapak menciptakan rangkaian pengalaman untuk kegiatan kunjungan, (3) inovasi penerapan arsitektur Bali yaitu proporsi kaki, badan dan kepala pada bangunan, dan (4) integrasi antara area makan wisatawan dengan area makan cendikiawan.

The demographic dividend is an opportunity that should be exploited to enhance the national economy but many parties outside the Government are not yet aware of this opportunity. On the other hand, the Government began to develop the creative industry, sector that combines industrial thing and creative thinking. Bali Creative Industri Center (BCIC) is one of the containers to develop creative industries but it only hosts two from sixteen sub sectors, namely fashion and craft. BCIC, the main object of this writing, has the main function as a creative industry center then prioritized needs is brought up interesting ideas that can be obtained with the sharing between the perpetrators of the creative industries. The study of the literature, interviews, observation and a case study are methods used to solve the main problem of this topic. In accordance with the main issues that arise in the BCIC that are necessary to have a flexibility of space to accommodate the coworking space, food area and gallery in one area with the aim of improving the accidental meetings. Then with the rice fields into the main view with the feel of Balinese architecture in the buildings and capability of being an example of building typology for the Government in other areas. The solution in the form of concepts that emerged by all those issues is "serendipity lab". This concept is a solution to accommodate some kind of activities in one room oriented to the theory of cross programming, where the quantity of accidental meeting can be increased. This accidental meeting is expected to be a surprise for each user in BCIC where they could exchange ideas with others and bring up new creative ideas. Solutions in the form of design transformations applied to the building design system including (1) the module of display area, eating and working need to be interactive, dynamic, and flexible, (2) the circulation in the building creates a series of experiences for visit activities, (3) innovation of Balinese architecture in the proportion of foot-body-head on the building, and (4) the integration between tourist's dining area and main user's dining area.

Kata Kunci : bonus demografi, industri kreatif, Bali Creative Industry Center, pertemuan spontan

  1. S1-2017-345372-abstract.pdf  
  2. S1-2017-345372-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-345372-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-345372-title.pdf