Laporkan Masalah

ART SPACE SEBAGAI RUANG KREATIF PUBLIK DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR SIMBIOSIS

CAHYARUM LUDIANA, Labdo Pranowo, S.T, M.Sc.

2017 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Yogyakarta memiliki jumlah lembaga seni aktif terbanyak di Indonesia, kesadaran akan seni sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Yogyakarta. Predikat Yogyakarta sebagai kota seni yang merakyat serta sebagai salah satu kota kreatif merupakan identitas kuat bagi kota ini. Namun para creator dan seniman muda sebagai tonggak inovator masa depan terkendala oleh minimnya ruang-ruang apresiasi dan ruang berproses (eksperimentasi) bagi mereka, sehingga seniman dan generasi kreatif muda yang mampu secara aktif berkarya hanya sekitar 5% dikarenakan sulit bagi mereka untuk menembus ruang-ruang seni di Yogyakarta. Kesenian belum dinilai sebagai bidang yang penting, akuntabilitas lembaga seni masih dipertanyakan, kesenian belum dapat memberikan keuntungan, serta minimnya dukungan pemerintah menambah runtutan permasalahan Yogyakarta menuju iklim kota kreatif. Kreativitas warga kota sangat tergantung pada ketersediaan ruang publik di perkotaan. Persaingan saat ini bukan antar negara, melainkan antar kota-kota di dunia. Art Space sebagai ruang kreatif publik merupakan sebuah tawaran solusi pembentuk smart city di Yogyakarta dengan pendekatan seni dan kreativitas. Art Space merupakan kombinasi fungsi dari art research space, creative space, dan exhibition space. Art Space mewadahi tempat berproses para seniman dan komunitas kreatif yang melingkupi aktivitas berkumpul, berdiskusi, berkolaborasi, riset dunia kreativitas, eksperimentasi, produksi, dan apresiasi antar pelaku kreatif dan publik. Arsitektur Simbiosis digunakan sebagai teori pendekatan dalam perancangan Art Space. Simbiosis adalah percampuran dua unsur budaya yang berbeda dalam satu entitas, namun saling menguntungkan antara satu dengan yang lainnya. Melihat berbagai latar belakang terbentuknya kota seni di Yogyakarta menjadi gagasan penggunaan teori Simbiosis tersebut. Gagasan pembentukan massa Art Space berupa gubahan dengan karakter dinamis, inovatif dan inspiratif sehingga dapat memicu kreativitas pengguna, serta memorable sebagai sebuah ikon identitas dan kebanggaan Yogyakarta. Terbentuklah konsep perancangan berupa Building as an Art Installation dengan mensimbiosiskan hubungan seni rupa- ruang- Arsitektur.

Yogyakarta has a largest number of active art institutions in Indonesia, awareness toward the arts as part of the life of Yogyakarta citizens. Also Yogyakarta has a strong identity as a creative and populist art city. However, the young creators and artists as future innovator are constrained by the lack of appreciation and experimental spaces for them, so they who are able to actively work only about 5% of all. There are so many problem to liven up Yogyakarta to be creative city such as art has not been appreciated as an important sector, accountability of art institutions is still questionable, arts have not been able to provide benefits, and lack of support from the government. Creativity of the citizens is dependent on availability of public space facilities. Nowadays, competition is not between countries, but among cities in this world. Art Space as a public creative space is an offer to build smart city in Yogyakarta, with the approach of art and creativity. The Art Space has functions include research space, creative space, and exhibition hall. Art Space to accomodate user activities, such as discussing, collaborating, researching the world of creativity, experimentation, production, and appreciation between creative people and public society. Symbiosis architecture as as base approachment for designing process. Symbiosis is a mixture of two different cultural elements in one entity, but mutually beneficial to one another. Seeing the various backgrounds of Yogyakarta became the idea to use this theory. The idea of shaping the building masses with dynamic form, innovative and inspirational characters to enhance creativity among users, as well as memorable icon building of identity and pride of Yogyakarta. The concept design is Building as Art Installation through symbiotic relationship between art - space - Architecture.

Kata Kunci : Art Space, art Installation, Arsitektur simbiosis, ruang kreatif publik

  1. S1-2017-346008-abstract.pdf  
  2. S1-2017-346008-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-346008-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-346008-title.pdf