Valuasi Nilai Intrinsik Saham PT Bank Mandiri Tbk dengan Metode Discounted Cash Flow
CANTYA ANINDITA, 1. Dr. Suad Husnan, MBA
2017 | Tesis | S2 ManajemenDidukung dengan berbagai rencana kebijakan pemerintah terkait perbankan di Indonesia, maka di masa mendatang industri perbankan diproyeksikan akan menjadi industri dengan prospek yang cukup baik. PT Bank Mandiri Tbk sebagai pemimpin dalam industri perbankan dapat menjadi pertimbangan investor untuk melakukan strategi investasi saham pada perusahaan tersebut. Meski demikian, dalam melakukan strategi investasi yang baik, investor perlu melakukan analisis yang memadai salah satunya melalui analisis fundamental dengan menaksir nilai intrinsik saham BMRI. Penaksiran nilai intrinsik saham BMRI dilakukan dengan mengestimasi laporan keuangan selama lima tahun mendatang yaitu tahun 2017 hingga 2021 berdasarkan data historis selama lima tahun 2012 hingga 2016. Dengan menggunakan model discounted cash flow (DCF) nilai intrinsik saham ditaksir Rp 11.966 per lembar saham, lebih rendah dibanding dengan harga pasar senilai Rp 12.900 (harga penutupan tanggal 19 mei 2017). Berdasarkan analisis sensitivitas atas berbagai sekenario tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor dan pertumbuhan terminal yang berbeda, secara umum juga menunjukan bahwa nilai intrinsik saham BMRI lebih rendah dibanding harga pasarnya. Valuasi nilai intrinsik dengan menggunakan DCF secara konsisten menunjukan bahwa saham BMRI telah dinilai terlalu tinggi oleh pasar (overvalued). Meskipun tidak terlalu besar bedanya. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka investor yang telah memiliki saham BMRI disarankan untuk menjual saham tersebut karena dikuatirkan akan terjadi korelasi harga yang dapat merugikan investor. Kata kunci : valuasi nilai intrinsik, BMRI, discounted cash flow model.
Supported by various Indonesia goverment policy plans related to public banking improvement, banking industry is projected to become a prospective industry in the future. PT Bank Mandiri Tbk as a leader in banking industry should be considered by investors to be one of their stock investment instruments. However in making a good investment strategy, investor should analyze the fundamental of the stock. The good one analysis is by estimating the intrinsic value of BMRI stock. Intrinsic value of BMRI is projected base on five years estimated financial statement, which is estimated base on the historical financial statement in 2012 until 2016. By using Discounted Cash Flow Model (DCF), intrinsic value of BMRI is estimated at Rp 11.966 per share, it is lower than the current market price. Estimated intrinsic value using DCF valuation model consistently show that BMRI been overvalued by the market. Based on this conclusion, the investor who already owns BMRI stock advised to sell the stock to avoid the correction price that could harm investor investment. Keyword: Intrinsic stock valuation, BMRI, discounted cash flow model
Kata Kunci : valuasi nilai intrinsik, BMRI, discounted cash flow model.