Rancangan Model Bisnis Globe Photography

STANLEY FERDINAND, Bapak Bayu Sutikno, S.E., Cand. Merc., Ph.D

2017 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Pertumbuhan golongan kelas menengah ke atas di Indonesia memberikan dampak besar bagi industri pariwisata saat ini. Tingkat konsumsi yang tinggi ditambah adanya gengsi yang tinggi di masyarakat golongan kelas menengah ke atas membuat mereka berlomba-lomba untuk meningkatkan status sosialnya di masyarakat dengan cara memamerkan kekayaan yang mereka miliki. Dengan tingginya penggunaan media sosial di Indonesia khususnya di Jakarta membuat mereka memamerkan kekayaan yang mereka miliki dengan cara mem-posting foto-foto yang bisa menunjukan kekayaan mereka dan meningkatkan citra mereka di masyarakat, salah satunya adalah dengan foto liburan ke luar negeri. Globe Photography adalah perusahaan yang bergerak pada jasa layanan fotografi perjalanan di Eropa. Bekerjasama dengan dua travel agent di Jakarta, segmen konsumen yang ditarget oleh Globe Photography disesuaikan dengan segmen dari kedua travel agent ini yaitu masyarakat kelas golongan kelas menengah ke atas. Berdasarkan hasil penyebaran kuisioner kepada 30 responden yang masuk kedalam klasifikasi sebagai masyarakat yang pernah melakukan perjalanan wisata ke Eropa menggunakan jasa travel agent didapatkan data bahwa sebanyak 86,7% responden mengatakan bahwa mereka tertarik untuk menggunakan jasa fotografi perjalanan ketika mereka melakukan perjalanan wisata ke Eropa. Investasi awal yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis fotografi perjalanan ini adalah sebesar Rp302,800,000. Hasil dari uji kelayakan tiga skenario, pesimis, normal dan optimis, menunjukan angka NPV yang positif. Hasil perhitungan IRR lebih tinggi dari suku bunga pinjaman di Bank, dan tingkat payback period adalah selama sembilan hingga dua puluh dua bulan. Dari hasil NPV, IRR dan PBP Globe Photography pada ketiga skenario dapat disimpulkan bahwa bisnis Globe Photography layak untuk dijalankan.

The growing of upper middle class affects the tourism industry in Indonesia. The high consumerism level and prestige of the middle class stimulates them to upgrade their social status in society by showing off their wealth. Furthermore, people especially in Jakarta use social media to support it by posting their pictures which indicate their purpose of showing it off and raising their image; specifically the pictures of when they do travelling abroad. Globe Photography is one of the companies that provides the photography service for travelling to Europe. In collaborations with two travel agents in Jakarta, their targeted customers segment is adapted from the customers of those two agents which is from the upper middle class in the society. Based on the spread of questionnaires to 30 respondents who are classified as the people who have travelled to Europe and used the travel agents, the research found out that 86,7% respondents said they were interested in using the photography service when they travelled to Europe. Running this photography travel business needs to start the investment with Rp302.800.000. Thus, quality control results for the three scenarios: pessimistic, normal and optimistic scenarios shows the positive NPV. In addition, the IRR calculation result is higher than Bank interest rate and the payback period level is 9-22 months. In conclusion, from the NPV, IRR and PBP results with those three scenarios, the business of Globe Photography is potentially good to be run.

Kata Kunci : tourism, travel agent, Europe, photography, travel photography service.