STRATEGI PEMUDA DALAM PEMBERDAYAAN DIFABEL MELALUI PROGRAM RINTISAN DESA INKLUSI (RINDI) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN PRIBADI KELOMPOK DIFABEL DESA (Studi Pada Binaan SIGAB di Kecamatan Lendah, Berbah dan Mlati)

M. RIZAL DHUKHA I, Dr. Bagus Riyono, M.A/Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si, M.Si

2017 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh pemuda SIGAB dalam pemberdayaan kelompok difabel melalui rintisan desa inklusi (RINDI) dan implikasinya terhadap ketahanan pribadi kelompok difabel desa. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, kepustakaan. Teknik pengambilan informan dengan memilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, sehingga peneliti menemukan beberapa informan kunci. Model analisis yang digunakan adalah model analisis Miles dan Huberman, model ini terdiri tiga tahapan, yaitu reduksi data (penyederhanaan data), penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Objek penelitian ini adalah para pemuda sigab (relawan, fasdes, kader, dan kelompok difabel desa). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa RINDI merupakan alternatif cara pemberdayaan yang menunjang aksesibilitas difabel, sehingga perlu adanya strategi pemberdayaan kelompok difabel desa dengan tiga tahap yaitu penyadaran, pengkapasitasan, dan pemberdayaan. Selain itu strategi pemberdayaan berdampak positif terhadap pribadi kelompok difabel desa (KDD) yaitu: KDD memiliki rasa percaya diri dan berpegang pada prinsip, memiliki jiwa kreatif dan pantang menyerah, memiliki kemandirian dan mendambakan kebersamaan.

The purpose of the research is to known the strategies used by SIGAB youth in the empowerment of disability groups through pioneering inclusion villages (RINDI) and their implications for the personal resilience of disability groups in their villages. The methode of this research is descriptive qualitative. Data collection techniques are include in-depth interviews, observation, documentation, literature. Techniques of taking informants by choosing based on certain criteria, so the researchers found some key informants. The analysis model used is Miles and Huberman analysis model, this model consists of three stages, namely data reduction (data simplification), data presentation, and conclusion and verification. The object of this research is the sigab youth (volunteers, fasdes, cadres, and village disable groups). The results of this study indicate that the strategy of youth sigab in empowering the disability of the village through three stages of awareness, Provide capacity, and empowerment. In addition, empowerment strategies have a positive impact on the individual group difabel village (KDD), namely: KDD has self-confidence and adhering to the principle, have a creative soul and never give up, have independence and crave.

Kata Kunci : Kata kunci: Strategi Pemberdayaan difabel, Rintisan Desa Inklusi, Ketahanan Pribadi kelompok difabel desa./Keywords: Disability Empowerment Strategy, Village Pioneer Inclusion, Personal Resilience of disabilities