PERBEDAAN AVERAGE LENGTH OF STAY DAN OUTCOMES PASIEN DF-DHF ANAK ANTARA SEBELUM DAN SETELAH IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY DI RSUD KOTA YOGYAKARTA

NERI FARADINA NUR F, Savitri Citra Budi, S.K.M., M.P.H.

2017 | Tugas Akhir | D3 REKAM MEDIS SV

Latar belakang : Clinical pathway digunakan sebagai kendali mutu dan kendali biaya dalam pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan salah satunya dapat dilihat dari average length of stay dan outcomes pasien. Implementasi clinical pathway yang sudah diterapkan perlu diukur kegunaannya dalam menurunkan rata-rata lama dirawat dan menghasilkan outcomes pasien yang lebih baik. Kasus DF dan DHF merupakan kasus yang masuk dalam daftar 10 besar penyakit rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta. Tujuan : Mengukur perbedaan average length of stay dan outcomes pasien DF-DHF anak antara sebelum dan setelah implementasi clinical pathway di RSUD Kota Yogyakarta. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey analitis dan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi pada 146 berkas rekam medis dan formulir clinical pathway. Hasil : Secara deskriptif, average length of stay setelah CP lebih kecil dibandingkan sebelum CP pada pasien DF-DHF anak. Persentase outcomes tertinggi pada pasien DF yaitu pada kategori membaik 71,4% sebelum CP dan 80,9% setelah CP. Persentase outcomes tertinggi pada pasien DHF yaitu pada kategori membaik 83,9% sebelum CP dan 90,3% setelah CP. Secara Statistik, average length of stay setelah CP lebih kecil dibandingkan sebelum CP pada pasien DF-DHF anak, dengan p_value DF anak (0,016) < 0,05 dan p_value DHF anak (0,021) < 0,05. Tidak ada perbedaan outcomes pasien DF-DHF anak antara sebelum dan setelah implementasi clinical pathway, dengan p_value DF anak (0,775) > 0,05 dan p_value DHF anak (1) > 0,05. Kesimpulan : Implementasi clinical pathway dapat menurunkan average length of stay, namun belum mampu membuktikan adanya perbedaan pada outcomes pasien.

Background : Clinical pathway is used as quality and cost control in the health services. One of the quality of service can be seen from the average length of stay and outcomes of patients. Implementation of clinical pathway that has been applied need to be measured for its function in lowering the average length of stay and produce better outcomes. DF and DHF are in the list of 10 major of hospitalization diseases. Objective : To measure the differences in average length of stay and outcomes of DF-DHF child patients between before and after implementation of clinical pathway in RSUD Kota Yogyakarta. Methods: The type of research used in this study is quantitative research with analytic survey method and cross sectional design. Data collection was done by study documentation in 146 medical record documents and clinical pathway forms. Results : Descriptively,average length of stay after CP was smaller than before in DF-DHF child patients. The higgest percentation of outcomes in DF child patients is good category, 71,4% befor CP and 80,9% after CP. The higgest percentation of outcomes in DHF child patients is good category, 83,9% before CP and 90,3% after CP. Statistically, average length of stay after CP is smaller than before in DF-DHF child patients, with p_value DF (0,016) < 0,05 and p_value DHF (0,021) < 0,05. Nothing difference in outcomes of DF-DHF child patients between befor and after implementation of clinical pathway, with p_value DF (0,775) > 0,05 and p_value DHF (1) > 0,05. Conclusion : Implementation of clinical pathway can lowering the average lenght of stay, but have�nt been able to prove the differences in patient�s outcomes.

Kata Kunci : perbedaan, average length of stay, outcomes, clinical pathway