Laporkan Masalah

STRATEGI PENGELOLAAN KONFLIK SEBAGAI MANAJEMEN KRISIS PT. SANDABI INDAH LESTARI (Studi Kasus pada Konflik Sengketa Lahan Pengembangan PT. Sandabi Indah Lestari Kantor Cabang Ketahun dengan Masyarakat Dusun Simpang Batu dan Dusun Lembah Duri di Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2013)

Dyna Fajarwati, Dr. Muhammad Sulhan, M.Si

2017 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Konflik yang terjadi antara PT. SIL dengan masyarakat dusun Simpang Batu dan Lembah Duri bermula dari, pihak manajemen PT. SIL yang membeli lahan bekas perusahaan PT. Way Sebayur dan PT. TPA, yang ternyata sudah dikuasi masyarakat sekitar 95%. Dalam masa transisi kembalinya lahan tersebut pada PT. SIL, terjadilah konflik pada tanggal 27 Februari 2013, yang berakhir dengan pembakaran aset-aset perusahaan oleh masyarakat, sehingga menyebabkan krisis. Penelitian ini dilakukan, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana PT. SIL kantor cabang pengembangan Ketahun, melakukan manajemen perencanaan krisis, manajemen pengelelolaan krisis dan pasca krisis. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, manajemen krisis PT. SIL terbagi menjadi tiga bagian. Pada bagian manajemen perencanaan krisis terdiri dari: pertama, peta kelompok-kelompok masyarakat, tingkat kerentanannya dan komunikasi lobbying. Kedua, tim krisis, prediksi krisis dan rencana krisis. Ketiga identifikasi sumber dan jenis krisis. Keempat, Manajemen isu. Pada bagian manajemen pengelolaan krisis terdiri dari: pertama, pengelolaan stakeholders internal dan eksternal melalui komunikasi lobbying. Kedua, program Pengendalian Krisis melalui Komunikasi Krisis dengan Masyarakat Dusun Simpang Batu dan Lembah Duri. Ketiga, crisis center dan the spokesperson. Keempat, membuat Batasan Isu pada Media melalui Komunikasi Krisis. Pada bagian pengelolaan pasca krisis terdiri dari: pertama, respon masyarakat pasca konflik. Kedua, membangun hubungan kembali dengan komunitas dan ketiga, prediksi konflik di masa yang akan datang.

Conflict between PT. SIL with the community of Simpang Batu and Lembah Duri Village were started from the management of PT. SIL that bought the former land of PT. Way Sebayur and PT. TPA which had been around 95% community. In the transition period of the return of the land to PT. SIL, there was a conflict on 27 February 2013, ending with the burning of the company's assets by the community and causing of the crisis. This research aimed to find out how PT. SIL Ketahun development branch, conducting management on crisis planning, crisis management and post crisis management. This type of research is qualitative and using case study research method. The results of research that has been done before the preparation of reports, crisis management PT. SIL are divided into three parts. In the crisis management planning section are the things that consist of: first, maps of community groups, their vulnerability levels and lobbying communications. Second, crisis teams, crisis predictions and crisis plans. Third, identification of sources and types of crisis and fourth, issue management. In the part crisis management is composed of: first, internal management and external stakeholders through lobbying communications. Second, program of crisis control through crisis communication to comunity of Simpang Batu and Lembah Duri Village. Third, crisis center and the spokesperson, and fourth making limitations on issues media through crisis communications. In the part of post-crisis management is composed of: first, community response to post-conflict . Second, keeping a relationship back with the community and third, conflict prediction in the next time.

Kata Kunci : Konflik, Krisis, Strategi Manajemen Krisis, Manajemen Perencanaan Krisis, Manajemen Pengelolaan Krisis, Manajemen Pengelolaan Pasca Krisis.

  1. S2-2017-375774-abstract.pdf  
  2. S2-2017-375774-tableofcontent.pdf  
  3. S2-2017-375774-title.pdf