Laporkan Masalah

AKSESIBILITAS JALUR PEDESTRIAN DI KAWASAN BUNDARAN HOTEL INDONESIA JAKARTA MENGGUNAKAN APLIKASI SPACE SYNTAX

WAFIRUL AQLI, Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng.;Dr. Dyah Titisari Widyastuti, ST., MUDD.

2017 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Penyediaan fasilitas bagi pejalan kaki (pedestrian) masih sangat minim baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Jalur pedestrian yang nyaman dan aman masih dianggap barang mewah dan tidak terlalu diprioritaskan penyediaannya. Kalaupun tersedia, jalur pedestrian yang terwujud merupakan produk percontohan atau yang disediakan di daerah-daerah tertentu saja yang menjadi sorotan kawasan. Kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) di Jakarta Pusat, DKI Jakarta, merupakan salah satu yang menjadi kawasan pencitraan kota Jakarta. Beberapa rencana dan rancangan pengoptimalan ruang bagi pedestrian selalu menjadi agenda di setiap kepemimpinan gubernur Jakarta. Poros jalan Sudirman-MH.Thamrin di mana Bundaran HI sebagai persimpangannya, senantiasa menjadi sasaran penataan karena dianggap sebagai etalase kota sekaligus untuk percontohan bagi pengembangan program serupa di seluruh kota. Dengan berbagai macam program penataan jalur pedestrian di kawasan tersebut, harapannya porsi berjalan kaki dapat direalisasikan lebih banyak dan membudaya, bagaimana fasilitas yang ada dapat mendukung mobilitas para pedestrian perlu diketahui melalui penelitian ini. Oleh karena itu yang menjadi permasalahan penelitiannya adalah; bagaimana tingkat aksesibilitas di kawasan Bundaran HI menggunakan metode space syntax. Space syntax adalah satu set metode analisis terhadap susunan ruang spasial dan pola aktivitas manusia di dalamnya baik dalam skala bangunan maupun perkotaan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah konfigurasi jalur-jalur pedestrian yang ada di kawasan Bundaran HI dan sekitarnya dalam cakupan jarak berjalan kaki yang nyaman (± 400 meter). Dengan pendekatan kuantitatif-deskriptif, penelitian ini menggunakan variabel space syntax antara lain; integrasi ruang, keterhubungan, kedalaman, potensi keterpilihan rute perjalanan dan inteligibilitas atau kemudahan jaringan, untuk melihat tingkat aksesibilitas jalur pedestrian di kawasan tersebut. Hasil studi yang didapatkan dari metode tersebut adalah; tingkat aksesibilitas tertinggi berada pada area dengan konfigurasi jalur kompleks yang menghubungkan permukiman padat di sisi barat kawasan. Sementara itu, tingkat aksesibilitas yang rendah ditemui pada area dengan konfigurasi jalur yang berjarak tempuh cukup jauh dan justru berada di jalur pedestrian percontohan sepanjang jalan MH. Thamrin termasuk di area Bundaran HI.

The provision of facilities for pedestrian is still very low both in quantity and quality aspect. A safe and comfortable pedestrian way is still considered as a luxury goods and not prioritized its provision. Even if available, the pedestrian pathway implementation is limited only as a pilot product or provided only in certain areas that are in the spotlight of the region. Area of Bundaran (roundabout) Hotel Indonesia (HI) in central Jakarta, DKI Jakarta, is one of imagery area of the Jakarta city. Some plan and design optimization space for pedestrians always be on the agenda at every leadership of the governor of Jakarta. The Sudirman-MH. Thamrin road axis where the Bundaran HI exist as its intersection, has always been the target of the construction because it is regarded as a window of the city, as well as for piloting for similar development programs throughout the city. With a wide range Setup program for pedestrian pathway in the region, hopes about increased walking portion can be realized and entrenched, how the existing facilities can support the mobility of the pedestrian needs identified through this study. Therefore, the question of the research is; how is the quality of accessibility in the area of Bundaran HI using space syntax measuring method. Space syntax is a set of methods to analyze spatial configuration and user activity pattern in both building and urban scale. The analysis unit in this study is the configuration of pedestrian pathways in Bundaran HI and surrounding areas in the range of convenient walking distance (± 400 meters). To see the level of accessibility of pedestrian paths in the region, with a quantitative-descriptive approach, this study uses space syntax variable that is; Integration of space, Connectedness, Depth, Potential options of travel route and network understanding or also called Intelligibility. The results of the study obtained from these methods are; The highest level of accessibility lies in areas with complex line configurations connecting densely populated settlements on the western side of the area. Meanwhile, a low level of accessibility found in the area within the lane that has quite far in walking distance and it is precisely located in the pilot pedestrian pathway along the road of MH. Thamrin included in the area of Bundaran HI.

Kata Kunci : Pedestrian, Jalur Pedestrian, Aksesibilitas, Space Syntax

  1. S2-2017-355932-abstract.pdf  
  2. S2-2017-355932-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-355932-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-355932-title.pdf