Distribusi Pakaian dalam Masyarakat Mataram Kuno Abad X M: Kajian Berdasarkan Prasasti Pu Sindok
WINDA SAPUTRI, Dr. Djoko Dwiyanto, M.Hum.
2017 | Skripsi | S1 ARKEOLOGIMasyarakat Mataram Kuno pada masa Pu Sindok telah mengenal teknologi pembuatan pakaian. Hal ini dapat diketahui berdasarkan sejumlah aktivitas yang ditemukan dalam prasasti yang berkaitan dengan pakaian, khususnya penjual pakaian (mabasana). Permasalahan dan Tujuan: Distribusi pakaian dalam masyarakat Mataram Kuno pada abad X M belum pernah dibahas sebelumnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai aktivitas sehingga dapat menggambarkan bagaimana pakaian sampai ke tangan pemakainya, mulai dari proses prduksi sampai distribusi pakaian. tujuan lainnya adalah untuk mengetahui faktor pakaian didistribusikan. Metode: Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan mengkaji prasasti Pu Sindok yang berkaitan dengan pendistribusian pakaian, ditambah dengan berita asing untuk mencari adanya perdagangan ekspor dan impor, dan pentelitian etnografi mengenai produksi pakaian tradisional juga menjadi data pendukung dalam penelitian. Istilah yang berkaitan dengan pakaian akan dicari maknanya sesuai dengan konteks kalimat. Sejumlah istilah merujuk yaitu wdihan, ken, singhel, pembuat kapas (makapas), pembuat benang (lawe), pembuat warna (manlakha, mangubar, manmbul), penenun (macadar), dan penjual pakaian (mabasana). Istilah tersebut dikelompokkan menjadi tiga yakni produksi, distribusi, dan konsumsi. Kesimpulan: Hasil penelitian ini adalah alur pendistribuasian dari pembuatan dengan pakaian sampai kepada konsumen. Makapas menyalurkan barang dagangannya kepada pembuat benang. Kemudian pengusaha pewarna menyediakan jasa mewarnai benang atau justru pewarna membeli benang dari pembuat benang baru kemudian dijual kepada penenun. Selanjutnya penenun sebagai pembuat kain akan menjual barang dagangannya kepada mabasana. Terakhir mabasana mendistribusikan pakaian kepada masyarakat. Cara pendistribusian pakaian bermacam-macam yaitu secara jual-beli, upeti, anugerah, hadiah, dan sesaji. Tentunya pendistirbusian tersebut dilatarbelakangi oleh faktor tertentu seperti faktor ekonomi, politik, dan agama.
Topic: Ancient Mataram’s community in the 10th century already produce garment industry. Thiose can be observe through several of activties are found in the Ancient Javanese inscriptions related to garment, especially the garment seller (mabasana). Even in the 10th century, there are inscriptions that mentions their garment are most likely to be imported. The aim of this study is to identify activities associated with garment distribution and its underlying factors during the reign of King Pu Sindok. Research Aim: Detailed information about the distribution of garment in Mataram Society in 10th century had never been discussed before. Thus, this research aims to identify activities explaining how garment were made, produced, distributed, and used by the society in the past. Factors causing the distribution were also mentioned in this research. Method: Method used is literature study, by reviewing Sindok’s inscriptions relating to garment distributions. Foreign news is used to find interpretation about export dan import, meanwhile, etnographical data about the production of traditional garment in recent times are used as an analogy. Previous researchs also used as supporting data in this study. The terms related to garment were sought by meaning within the context of the sentence. Some of terms refer to the type of clothing that are wdihan, ken, and singhel. The other activities related to garment making are makapas, lawe, manlakha, mangubar, manambul, macadar, mabasana. The terms are groupes into three namely production, distribution, dan consumption. Summary: The research result is garment distribution groove until the consumer. Makapas is a cotton seller distribute their wares to the thread maker. Then dye maker yarn dyes procide services or dye maker buy yarn from the thread makerlater sold to weaver. Then weavers as cloth makers sold their wares to mabasana. Finally, mabasana sold the garment to people. The manner of distributing garment assortmrnt that is in buying and selling, tribute, grace, gifts, dan offerings. The distributions motivated by certain factors such as economic factors, politics, dan religion.
Kata Kunci : pakaian, distribusi, Mataram Kuno, Pu Sindok /garment, distribution, Ancient Mataram, Pu Sindok.