Laporkan Masalah

TRANSFORMASI PERAN NINIK MAMAK TERHADAP KEMENAKAN DI MINANGKABAU (STUDI KASUS NAGARI SANIANG BAKA KECAMATAN X KOTO SINGKARAK KABUPATEN SOLOK) : PERSPEKTIF TEORI OTORITAS MAX WEBER

NURLAILATIL M,, Dr. Supartiningsih, S.S., M. Hum.

2017 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFAT

Latar belakang penelitian yang berjudul Transformasi Peran Ninik Mamak Terhadap Kemenakan Di Minangkabau (Studi Kasus Nagari Saniang Baka Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok) : Perspektif Teori Otoritas Max Weber bertolak dari ketertarikan peneliti mengenai peran dan kedudukan Ninik mamak di Nagari Saniangbaka dikarenakan kondisi daerah tersebut sudah dipengaruhi oleh modernisasi serta pengaruh sosial yang terjadi di dalam masyarakat dan sebagian besar masyarakat pergi merantau dalam kurun waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan teori Otoritas Max Weber, menguraikan faktor-faktor transformasi peran Ninik mamak di Nagari Saniangbaka, dan menganalisis transformasi peran Ninik mamak terhadap kemenakan di Minangkabau (Studi Kasus Nagari Saniang Baka Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok) menggunakan perspektif teori Otoritas Max Weber. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan dijadikan rujukan utama dalam proses penelitian ini. Data yang digunakan studi kepustakaan diperoleh dari naskah akademis. Data lapangan dilakukan untuk memperoleh sumber informasi langsung dari tokoh adat di Saniangbaka. Tata cara pengambilan data lapangan adalah dengan menggunakan wawancara. Analisis data dilakukan dengan tahap-tahapan berikut: deskripsi, verstehen, interpretasi dan refleksi. Hasil yang dicapai dari penelitian ini yaitu Ninik mamak adalah seseorang figur pemimpin laki-laki di Minangkabau yang selalu diminta petunjuknya sebelum melakukan suatu pekerjaan oleh kemenakannya, dihormati dan disegani. Peran Ninik mamak di Saniangbaka pada saat sekarang ini secara evolutif telah mengalami transformasi. Transformasi yang terjadi digolongkan menjadi beberapa bidang yaitu bidang pendidikan, perkawinan, persengketaan, teknologi dan harta pusaka. Transformasi tersebut juga disebabkan oleh beberapa faktor yang mendominasi terjadinya perubahan, di antara faktor itu adalah faktor ekonomi, faktor modernisasi, faktor struktur keluarga dan faktor pemerintah di Nagari Saniangbaka. Transformasi peran Ninik mamak di Saniangbaka terlihat dalam pembahasan teori otoritas Max Weber yang membagi otoritas menjadi tiga yaitu otoritas tradisional, otoritas karismatik dan otoritas legal rasional. Otoritas tradisional yaitu otoritas yang dilegitimasi oleh kesucian tradisi. Transformasi otoritas tradisional dalam peran Ninik mamak di Saniangbaka salah satunya terlihat pada renggangnya hubungan Ninik mamak terhadap kemenakan disebabkan kuatnya peran ayah terhadap anak. Otoritas karismatik didasarkan pada mutu luar biasa yang dimiliki pemimpin sebagai seorang pribadi. Otoritas legal rasional adalah otoritas yang didasarkan pada komitmen terhadap seperangkat peraturan yang diundangkan secara resmi dan diatur secara impersonal. Otoritas legal rasional mengakibatkan demokrasi adat yang diperankan oleh Ninik mamak di Saniangbaka tergantikan dengan adanya undang-undang desa atau nagari.

Background research titled Transforming the Role Ninik Mamak Against niece In Minangkabau (Case Study Nagari Saniang Baka District of X Koto Singkarak Solok district): Theory Perspective Authority Max Weberbertolak of interest in research on the role and position of Ninik mamak in Nagari Saniangbaka because the condition of the area is already affected by modernization and social influences that occur in society and most people go wander over a long time. This study aimed to describe the theory Authority of Max Weber, outlines the factors transformation of the role Ninik mamak in Nagari Saniangbaka, and analyze the transformation of the role Ninik mamak against nephew in Minangkabau (Case Study Nagari Saniang Baka District of X Koto Singkarak Solok district) using a theoretical perspective Authority of Max Weber. The method used in this research is the study of literature and field study. Literature study used as the main reference in this research process. The data used was obtained from the literature study of academic texts. Field data to obtain information directly from the source of traditional leaders in Saniangbaka. Field data collection procedures is to use the interview. Data analysis was performed with the phase-following stages: description, verstehen, interpretation and reflection. The results obtained from this research that a person Ninik mamak is a leading figure in Minangkabau man who always asked the instructions before doing a job by his nephew, respected and admired. Ninik mamak role in Saniangbaka at this present moment in evolution has undergone a transformation. Transformation happens classified into several areas, namely education, marital disputes, technology, inheritance and so forth. The transformation also caused by several factors that dominate the changes are among the factors that are economic factors, factors modernization, family structure factor and factor in Nagari Saniangbaka government. The transformation of the role of Ninik mamak Saniangbaka seen in a theoretical discussion of the authority of Max Weber that divides authority into three traditional authority, charismatic authority and rational legal authority. Traditional authority that is legitimized by the authority of the sanctity of tradition. Transformation of traditional authority in the role Ninik mamak Saniangbaka one looks at the relationship Ninik mamak Loosening the nephew caused the strong role of the father of the child. Charismatic authority is based on the exceptional quality possessed a leader as a person. Rational legal authority is the authority that is based on a commitment to a set of rules promulgated officially and regulated impersonal. Rational legal authority resulted in indigenous democracy played by Ninik mamak Saniangbaka replaced with legislation in the village or villages.

Kata Kunci : Kata kunci: Ninik mamak, Transformasi, Peranan, Otoritas.

  1. S1-2017-353487-abstract.pdf  
  2. S1-2017-353487-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-353487-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-353487-title.pdf