Laporkan Masalah

Peran Humas Pemerintah Kota Pekalongan dalam Mempromosikan Pekalongan World's City of Batik

ELOK DWI KARTIKASARI, Drs. I Gusti Ngurah Putra, M.A.

2017 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Globalisasi telah meningkatkan persaingan antar negara di Asia. Banyak negara menerapkan desentralisasi dan memberi tanggung jawab lebih besar pada setiap daerah. Begitu pula Indonesia yang melakukan desentralisasi dan menerapkan otonomi daerah seperti yang dicantumkan pada Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Otonomi daerah memungkinkan setiap daerah untuk menggali potensi daerahnya sendiri dan memicu persaingan antar daerah. Setiap daerah berlomba-lomba untuk menunjukkan ciri khas dan kebudayaan daerahnya masing-masing. Sama halnya dengan Pekalongan yang juga berupaya mengangkat ciri khas dan kebudayaannya yaitu warisan budaya batik. Upaya tersebut direalisasikan dengan melakukan city branding yaitu Pekalongan World's City of Batik. Sementara itu, pemahaman masyarakat luas akan banyaknya kota batik menjadi tantangan bagi Kota Pekalongan yang mengusung batik sebagai tema besarnya. Agar Pekalongan World's City of Batik lebih dikenal masyarakat luas maka diperlukan peran dari berbagai pihak, salah satunya yaitu terkait kehumasan. Pekalongan World's City of Batik sebagai kegiatan pemerintah merupakan bentuk informasi yang sudah semestinya diketahui oleh masyarakat. Dalam hal ini, humas merupakan salah satu bagian pemerintahan yang berperan dalam mempromosikan Pekalongan World's City of Batik karena humas memiliki keunggulan yaitu sebagai pintu utama keluar dan masuknya informasi terkait pemerintahan. Penelitian ini dilaksanakan di Bidang Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi yang berada di bawah Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan karena fungsi kehumasan Pemerintah Kota Pekalongan dijalankan oleh bidang tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Humas Pemerintah Kota Pekalongan dalam mempromosikan Pekalongan World's City of Batik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pihak humas Pemerintah Kota Pekalongan, observasi langsung terhadap kegiatan yang dilakukan oleh bagian humas dan dokumen yang berhubungan dengan peran humas Pemerintah Kota Pekalongan. Adapun teknis analisis datanya menekankan kepada tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Globalisation has increased competition among countries in Asia. Many countries are implementing decentralization and giving more responsibility in every area. Similarly, Indonesia is decentralizing and implementing regional autonomy as stated in the regulations number 32 of 2004 about Regional Government. Regional autonomy enables each region to explore the potential of their own region and creates competition between regions. Each region is competing to show the characteristic and culture of their respective regions. Pekalongan also seeks to lift characteristics and cultural heritage namely batik. That effort is realized by city branding Pekalongan World's City of Batik. Meanwhile, the public's understanding of many batik cities is a challenge for Pekalongan City that carries batik as a theme. In order that Pekalongan World's City of Batik is more widely known, it requires the role of the various parties, one of which is related to public relations. Pekalongan World's City of Batik as government activity is an information supposed to be known by the public. In this case, public relations is one part of government that has a role in promoting Pekalongan World's City of Batik as public relations has the advantage as the main exit and entry of information related to government. This research was conducted in the sector of Communication and Information Dissemination under the Department of Communication and Informatics of Pekalongan City for the functions of Pekalongan Government Public Relations is run by that sector. The purpose of this study is to determine the role of Pekalongan Government Public Relations in promoting Pekalongan as World's City of Batik. This study used a qualitative approach with case study method. This research data obtained through interviews with the public relations of Pekalongan Government, observation of the public relations activities and documents relating to the role of Pekalongan Government Public Relations. The technical analysis of the data is emphasized to three components: data reduction, data presentation and conclusion.

Kata Kunci : humas, peran humas, humas pemerintah

  1. S1-2017-296587-abstract.pdf  
  2. S1-2017-296587-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-296587-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-296587-title.pdf