POTENSI PENCAK SILAT SEBAGAI ATRAKSI WISATA MINAT KHUSUS BERBASIS BUDAYA (STUDI KASUS DI LEMBAGA PEWARISAN PENCAK SILAT)
MUHAMAD FARHAN, Dr. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc. ; Dr.Dyah Mutiarin, M.Si.
2017 | Tesis | S2 Kajian PariwisataMasalah yang di bahas dalam penelitian ini adalah apa dan bagaimana potensi pencak silat tradisional di Jawa Barat khususnya, yang merupakan salah satu kekayaan warisan budaya indonesia sebagai atraksi wisata minat khusus berbasis budaya. Karakteristik budaya dari suatu komunitas memiliki keunikan yang berbeda satu sama lainnya yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu untuk dapat melihat dan mengetahui budaya komunitas lain sebagai stimulo animo untuk berwisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan observasi dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Informan adala mereka yang secara aktif berlatih pencak silat dari berbagai macam gaya (aliran) jawa barat baik praktisi dari mancanegara maupun praktisi lokal yang ada. Hasil penelitian telah mengungkapkan bahwa pencak silat memenuhi tiga aspek dari obyek wisata budaya yang memiliki potensi untuk menarik wisatawan: gagasan, kegiatan, dan artefak. Untuk memenuhi kriteria, obyek pariwisata harus memiliki keunikan, keaslian, orisinalitas dan keragaman. Dengan mempelajari dasar pencak silat dari sumber asalnya , para wisatawan telah terbukti memberikan apresiasi yang tinggi / lebih baik terhadap warisan budaya tak benda ini dibandingkan dengan yang apa yang ada dalam benak mereka sebelum mereka datang.
The problems discussed in this study is whether and how the potential of traditional martial arts in West Java in particular, which is one of Indonesian cultural heritage as a culture-based special interest tourist attraction. The cultural characteristics of a community has a uniqueness that differ from each other that could arouse the curiosity to be able to see and know the culture of other communities as stimulo zest for travel. Descriptive qualitative research methodology approach was applied by using observation and interviews as methods of gathering the data. Informants were those practising pencak silat actively from various styles (aliran) and have got foreign students as well as local ones. The research has revealed that pencak silat meets three aspects of a cultural tourism object which has potentials to attract tourists: ideas, activities and artefacts. To meet the criteria, the tourism object has to possess uniqueness, authenticity, originality and variety/diversity. By learning roots of pencak silat from its homeland, the tourists have proven to give higher/better appreciation to this intangible heritage than the one they had prior to their coming.
Kata Kunci : pencak silat, kebudayaan, pariwisata, tidak berwujud, warisan/pencak silat, culture, tourism, intangible, heritage