Implementasi Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Pada Area Produksi Pabrik Ditinjau dari OHSAS 18001, Studi Kasus: PT. Gearindo Prakarsa
ANNISA LAKSITA DEWI, Ir. Janu Pardadi, MT,.
2016 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRIKecelakaan kerja bisa terjadi di berbagai jenis pekerjaan. Salah satunya terjadi pada beberapa pekerja pabrik di workshop PT. Gearindo Prakarsa di Cibitung, Jawa Barat. Pekerja pada bagian fabrikasi (bagian welding, cutting, reform, NDT test, hydrotest, sandblasting hingga painting process) menjadi pilihan karena adanya berbagai macam proses yang dilakukan secara manual dan terdapat berbagai macam kesalahan penataan alat-alat produksi di workshop dan kebiasaan-kebiasaan pekerja yang dapat membahayakan keselamatan pekerja. Hal ini terjadi dikarenakan penerapan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PT. Gearindo Prakarsa masih belum diikuti dengan tertib dan ketat walaupun perusahaan ini telah mengantongi serifikat OHSAS 18001:2007 dan SNI ISO 9001:2008. Penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan tujuan untuk mengetahuiefektifitas pencapaian, tujuan, hasil, atau dampak suatu kegiatan atau program dan mengenai proses pelaksanaan suatu kebijakan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang disajikan secara deskripsi, yang memusatkan pada sajian deskriptif. Penelitian ini didasarkan kepada kerangka berpikir dengan menggunakan model CIPP (Context, Input, Process, and Product) dengan mengaitkan dimensi konteks, input, dan proses dari sistem itu sendiri. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan program K3 pada karyawan produksi PT. Gearindo Prakarsa belum optimal dan masih terdapat kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kecerobohan karyawan dalam menempatkan alat-alat produksi dan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik di tempat kerja seperti bersenda gurau yang berlebihan, tidak menggunakan alat keselamatan secara tertib, mengambil jalan pintas yang bukan merupakan area aman untuk melintas, dan tidak serius dalam melakukan prosedur keselamatan perusahaan karena kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan kerja yang kondusif. Berdasarkan pengamatan lapangan, ditemukan pula banyak aktifitas produksi (terutama di bagian welding) yang tidak pada area aman bekerja atau menggunakan area lintas aman untuk pejalan kaki untuk produksi. Begitu juga dengan peletakan alat produksi setelah produksi yang tidak rapi, penataan pipa jadi yang memakan area pejalan kaki dan penataan tabung gas Acitilene mendekati paparan matahari karena sempitnya area penempatan pipa akhir. Untuk itu diperlukan Program Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di dalam OHSAS 18001 yang baik untuk di implementasikan secara tertib di workshop PT. Gearindo Prakarsa.
Workplace accidents could occur in various forms. One of them occurred in some factory workers in the workshop PT. Gearindo Initiative in Cibitung, West Java. Workers in the fabrication of (parts of welding, cutting, reform, NDT test, hydrotest, sandblasting to the painting process) be the choice for their various processes performed manually and there are various errors arrangement of the means of production in the workshop and customs workers that could endanger the safety of workers. This occurs because the application of Health and Safety (K3) at PT. Gearindo initiative was not followed by an orderly and strict even though the company has bagged certificate OHSAS 18001: 2007 and ISO 9001: 2008. This study is an evaluation with the aim to mengetahuiefektifitas achievements, goals, results, or the impact of an activity or program and the process of implementation of a policy that has been planned and implemented within a certain time. The approach taken in this study is a qualitative approach presented in the description, which focuses on a descriptive presentation. This study is based on the framework using the model CIPP (Context, Input, Process, and Product) by linking the dimension of context, input, and the process of the system itself. This study uses data collection techniques of interview, observation and documentation. The results showed that the application of the K3 program production employees of PT. Gearindo Initiative is not optimal and there is still work accidents caused by carelessness of employees in putting the means of production and habits that are not good in the workplace as frolic excessive, not using safety equipment in an orderly manner, taking shortcuts is not an area safe to cross, and not serious in company safety procedures because of the lack of awareness of the importance of maintaining a conducive work environment. Based on field observations, also found a lot of production activities (especially in the welding) is not in a safe area to work or use areas safe for pedestrian traffic for production. So also with the laying of the means of production once production is not tidy, the arrangement of the pipe so that takes the pedestrian area and the arrangement of gas cylinders Acitilene approaching sun exposure because of the narrowness of the area that the end of the pipe. It required a Health and Safety Management Program (K3) in OHSAS 18001 good to be implemented in an orderly manner in the workshop PT. Gearindo Initiative.
Kata Kunci : produksi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), OHSAS 18001, CIPP (Context, Input, Process, and Product), tata letak pabrik