PEMERKOSA DALAM JAKARTA 2039 KARYA SENO GUMIRA ADJIDARMA DAN DZAKY: ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BHARTES
ARI RAMADHAN, Dr. Aprinus Salam, M.Hum.
2017 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIAPemerkosaan akhir-akhir ini sering menjadi tajuk utama berita. Banyak kasus pemerkosaan yang terjadi di Indonesia. Komik Jakarta 2039 mencoba merefleksikan tragedi kemanusiaan ini. Aspek yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah gambaran dan makna gambaran pemerkosa. Pemerkosa akan dikaji menggunakan semiotik Barthes dibantu dengan teori komik McCloud untuk mempermudah pembacaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran pemerkosa dan makna gambaran pemerkosa. Dari hasil penelitian ini, pemerkosa diidentikan dengan orang yang buruk rupa, postur tidak ideal, lemah secara fisik, dan penakut. Gambaran pemerkosa dimaknai sebagai kritik terhadap kebijakan pemerintah dan kondisi perpolitikan di era Orde Baru.
Raping usually becomes headline lately. A lot of rape cases happen in Indonesia. Jakarta 2039 comic tried to reflect this humanitarian tragedy. This study examines the images and the meanings of the rapists. The rapists will be examined in Barthes semiotics and helped by McCloud comic theory for facilitating the reading. The purposes of this study are to get the image of the rapists and the meanings of the rapist itself. For the result, the rapists were identified as men who are ugly, not in ideal posture, weak physically, and coward. Those images were meant as critiques for the government’s policies and the political condition in The New Order era.
Kata Kunci : : gambaran, komik, makna, Orde Baru, pemerkosa, semiotika, tragedi kemanusiaan.