Laporkan Masalah

Evaluasi Penerapan Kebijakan Kawasan Bebas Asap Rokok di RW 3 Kelurahan Keparakan Yogyakarta

SAMUEL INDRIATAMA, Dra. R A Yayi Suryo P., M.Si., Ph.D; Purwanta, S. Kp., M. Kes

2017 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN

Latar Belakang: Periaku merokok terbukti berbahaya bagi perokok aktif dan perokok pasif. Di indonesia sedang berkembang kebijakan kawasan bebas asap rokok. Tujuan Penelitian: Mengetahui penerapan kebijakan deklarasi bebas asap rokok, dan perilaku masyarakat merokok setelah penerapan kebijakan deklarasi bebas asap rokok di RW 3 Kelurahan Keparakan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi lapangan. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dan snowball sampling. Hasil: Kebijakan yang diterapkan di RW 3 adalah sebuah kesepakatan yang berisi larangan merokok di saat sedang pertemuan warga. Kebijakan tersebut diinisiasi, disusun, dan diterapkan oleh masyarakat RW 3 secara mandiri. Meskipun kebijakan tersebut telah berhasil dilaksanakan sehingga setiap rapat tidak ada yang merokok, namun kebijakan tersebut tidak mempengaruhi kebiasaan merokok secara pribadi. Perokok masih bisa merokok di tempat lain bahkan di lingkungan rumah sendiri dengan leluasa. Kesimpulan: Kebijakan kawasan bebas asap rokok memang menurunkan kejadian merokok di ruang publik namun tidak mempengaruhi kebiasaan merokok sesorang secara pribadi. Penerapan kebijakan lokal dapat melengkapi kebijakan resmi yang diterapkan oleh pemerintah.

Background: Smoking behavior proved to be dangerous for the smokers and secondhand smoke. Several regions in Indonesia are developing a smoke-free policy, Yogyakarta is one of them. Objective: To explore the implementation of a smoke-free policy, and the behavior of smoking people after implementation of smoke-free policy in RW 3 Keparakan Village. Methods: This research was a qualitative research with case study design. Data were collected using in-depth interviews and field observations. Samples were selected using purposive sampling and snowball sampling. Results: A policy implemented at RW 3 contains an agreement that prohibits smoking while residents at community meetings. The policy independently initiated, developed, and implemented by the citizens in RW 3. Although the policy has been successfully implemented and there are no residents who smoked during the meeting, but the policy does not affect smoking in private. Smokers can still smoke in other areas, even in their own home environment freely. Conclusion: Smoke-free policy did lower the habit of smoking in public spaces, but does not affect one's personal smoking habits. Local poliy can provide a support for the implementation of goverment smoke-free policy.

Kata Kunci : kawasan bebas asap rokok, kebijakan lokal, merokok, perilaku merokok/ smoke-fee policy, local policy, smoking, smoking behavior

  1. S1-2017-281852-abstract.pdf  
  2. S1-2017-281852-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-281852-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-281852-title.pdf