ANALISIS SPECIAL-PURPOSE PROPERTY KLENTENG HOK AN KIONG MENGGUNAKAN TRAVEL COST METHOD
Wei, Mei Lian, Wakhid Slamet Ciptono,M.B.A., M.P.M., Ph.D; Robby Prijatno, M.Ec.Dev., MAPPI(cert)
2016 | Tesis | S2 Ekonomika PembangunanKlenteng Hok An Kiong merupakan salah satu aset yang unik. Klenteng Hok An Kiong yang kini bukan hanya digunakan untuk tempat ibadah hingga usianya yang hampir mencapai satu setengah abad ini, juga dimanfaatkan pengunjung sebagai sarana berwisata. Bagi pengunjung kegiatan beribadah maupun berwisata merupakan kegiatan konsumsi jasa lingkungan. Kegiatan konsumsi tersebut memberikan nilai manfaat sebagai kompensasi atas pengorbanan atau biaya yang telah dikeluarkan. Nilai manfaat tersebut merupakan bagian dari kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian perlu dilakukan valuasi ekonomi Klenteng Hok An Kiong untuk menunjukkan pentingnya keberadaan kawasan tersebut dalam kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik demografi dan sosial ekonomi pengunjung dan mengetahui besarnya nilai ekonomi dan surplus konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan travel cost method. Sampel yang digunakan sebanyak 50 responden, yang berkunjung pada bulan Agustus 2016 dengan menggunakan teknik probability sampling. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pengunjung Klenteng Hok An Kiong dapat disimpulkan bahwa mayoritas wisatawan berasal dari luar Kabupaten Magelang, berpendidikan S1/setara, berprofesi sebagai pegawai swasta. Pengunjung lebih menyukai datang berombongan, menempuh jarak kurang dari 50 km, dengan total penghasilan tiap bulan sebesar Rp4.100.000,00 Rp5.000.000,00, membutuhkan total biaya transportasi kurang dari atau sama dengan Rp 500.000,00. Mayoritas dari pengunjung sengaja mengunjungi Klenteng Hok An Kiong sebagai destinasi utama sebanyak 34 orang atau 68 persen dibandingkan hanya berkunjung karena alasan tertentu yang berdekatan dengan lokasi Klenteng (alasan sekunder). Selain itu pengunjung juga memiliki alasan yang dominan untuk beribadah atau sembahyang yaitu 43 orang sebesar 86 persen. Berdasarkan hasil nilai Surplus Konsumen per tahun objek Klenteng Hok An Kiong sebesar Rp9.568.583,00 dan bahwa rata-rata Nilai Ekonomi Objek Klenteng Hok An Kiong sebesar Rp47.842.916.480,00. Nilai Klenteng Hok An Kiong dalam kondisi Optimis adalah sebesar Rp52.746.813.790,00. Nilai Klenteng Hok An Kiong dalam kondisi Moderat adalah sebesar Rp47.842.916.480,00. Nilai Klenteng Hok An Kiong dalam kondisi Pesimis adalah sebesar Rp43.178.226.750,00. Untuk nilai yang harapkan pada Klenteng Hok An Kiong adalah sebesar Rp47.902.718.380,00.
Klenteng Hok An Kiong is one of the unique assets. Klenteng Hok An Kiong is now not only used for worship until the age of nearly a half century, also used as a means visitors traveled. For visitors of religious activities and traveled the consumption activities of environmental services. The consumption activities provide value benefits as compensation for the sacrifices or costs incurred. The value of these benefits is part of the public welfare. Thus the need to do an economic valuation Klenteng Hok An Kiong to show the importance of the area in his contribution to the welfare of society. This study aimed to determine demographic and socioeconomic characteristics of visitors and determine the amount of economic value and consumer surplus. This study uses the travel cost approach method. The sample used by 50 respondents, who visited in August 2016 using probability sampling techniques. Research results show that the behavior of visitors Klenteng Hok An Kiong can be concluded that the majority of tourists come from outside the district of Magelang, educated S1 / equivalent, work as private employees. They prefer to come in groups, a distance of less than 50 km, with a total monthly income of Rp 4,100,000.00 - Rp5,000,000.00, requiring total transportation cost is less than or equal to USD 500,000.00. The majority of visitors accidentally visited the Klenteng Hok An Kiong as the main destination as many as 34 people or 68 percent compared to only visiting for a reason that is adjacent to the temple site (secondary reasons). In addition, visitors also have the dominant reason for worship or prayer that is 43 by 86 percent. Based on the results of the Consumer Surplus per year Hok An Kiong temple object of Rp9.568.583,00 and that the average Economic Value Object Hok An Kiong temple of Rp47.842.916.480,00. Value Hok An Kiong temple in conditions Optimistic amounted Rp52.746.813.790,00. Value Hok An Kiong temple in moderate condition amounted Rp47.842.916.480,00. Value Hok An Kiong temple in conditions Pessimistic amounted Rp43.178.226.750,00. For the value expected on the temple Hok An Kiong amounted Rp47.902.718.380,00.
Kata Kunci : metode biaya perjalanan, surplus konsumen, dan valuasi ekonomi