Laporkan Masalah

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN MANAJEMEN DI RSUD SAWAHLUNTO

FATHIA HAFIZHAH, Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes., MAS.; dr. Lutfan Lazuardi,M.Kes., Ph.D.

2016 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Sejak dilaksanakannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)rumah sakit dituntut untuk dapat meningkatkan mutu layanan, salah satu carauntuk meningkatkan mutu layanan adalah dengan melaksanakan Sistem Informasi Manajemen rumah sakit secara optimal. Sistem Informasi Manajemen (SIM) harus bisa mendukung pengambilan keputusan baik bagipihak manajemen maupun pihak klinisi. Dengan pegembangan SIM diharapkan tingkat akurasi dan kecepatan identifikasi masalah dan kemudahan dalam penyusunan strategi dapat tercapai dengan baik, tetapi dalam pelaksanaannya implementasinya masih banyak kendala yang ditemuisehingga keefektifan dari pelaksanaan SIM belum dapat terpenuhi. Tujuan: Untuk mengidentifikasi faktor manusia, teknologi dan organisasi sebagai implementasi dalam pelaksanaan SIM di RSUD Sawahlunto Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah Mixed Method dengan desain penelitian sequensial exsplanatori, dengan melakukan penyebaran kuesioner terlebih dahulu kepada unit-unit yang sudah melaksanakan SIM dengan jumlah responden 57 orang dan tahapan berikutnya melakukan wawancarakepada 7 orang responden yang terdiri dari 1 orang level atas, 3 orang levemenengah dan 3 orang responden level bawah. Analisa data kuantitatif menggunakan uji statistik chi-square dan regresi logistik, sedangkan análisiskualitatif dengan koding deskriptif, kategori dan interpretasi. Penelitian inidilakukan di RSUD Sawahlunto pada bulan Mei-Juli 2016. Hasil : Pelaksanaan SIM berdasarkan ketepatan waktu mempunyai hubunganyang bermakna terhadap keefektifan (p=0,002, OR=5,59), kepuasan penggunadan operator bermakna terhadap keefektifan (p=0,025, OR=4,000) dan komitmen mempunyai nilai bermakna terhadap keefektifan (p=0,018OR=3,733). Kelengkapan, pelatihan, komunikasi dan koordinasi merupakanvariabel yang tidak bermakna dengan nilai p>0,05. Analisa kualitataifmenunjukkan bahwa pengambilan keputusan dengan SIM baru pada level manajemen bawah, kurang dukungan user dan fasilitas membuat SIM tidakefektif. Kesimpulan: Ketepatan waktu, kepuasan pengguna dan operator sertakomitmen organisasi mempunyai nilai yang bermakna terhadap keefektifan penggunaan SIM di RSUD Sawahlunto. Faktor manusia, metode, organisasidan peralatan merupakan hambatan dalam implementasi SIM di rumah sakitadanya renstra sistem informasi serta adanya pelatihan yangberkesinambungan merupakan faktor penentu keberhasilan implementasi sistem.

Background: Since the implementation of the National Health Insurance (JKN) hospitals are required to improve the quality of the service, one way to improve the quality of the service is to carry out the hospital management information system optimally. Management Information System (MIS) to be able to support decision-making for both the management and the clinician. To develop MIS expected level of accuracy and speed problem identification and ease of preparation of the strategy can be achieved with good, but in actual implementation is still a lot of obstacles encountered so that the effectiveness of the implementation of the MIS can not be fulfilled. Objective: To identify human factors, technology and organization as the implementation for MIS in Sawahlunto hospitals. Methods: This type of research is mixed method research design sequential exsplanatori, by distributing questionnaires prior to the units that have been carrying out the MIS with the number of respondents 57 people, and the next stage conducted interviews to 7 respondents consisting of 1 level above , 3 midlevel and lower level 3 respondents. Quantitative data analysis using statistical test of chi-square and logistic regression, whereas the qualitative analysis with descriptive coding, categories and interpretations. This research was conducted in Sawahlunto hospitals in May-July, 2016. Results: Implementation of the MIS based on the timeliness of having a meaningful relationship to the effectiveness (p=0.002, OR=5.59), user satisfaction and a significant operator on the effectiveness (p=0.025, OR=4.000) and commitment have significant value to the effectiveness (p=0.018, OR=3.733). Completeness, training, communication and coordination are variables that are not significant with p> 0.05. Qualitative analysis showed that the decision by the new MIS on a lower management level, lack of user support and facilities to make MIS ineffective. Conclusion: Timeliness, user satisfaction and operator as well as the commitment the organization has significant value to the effectiveness of the use of MIS in Sawahlunto hospitals. Human factors, methods, organization and equipment is an obstacle in the implementation of the MIS in the hospital, their strategic planning of information systems and their continuous training is a critical success factor system implementation.

Kata Kunci : SIM, HOT, Pendukung Keputusan dan Implementasi, MIS, HOT, Decision Support and Implementation

  1. S2-2016-373540-abstract.pdf  
  2. S2-2016-373540-bibliography.pdf  
  3. S2-2016-373540-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2016-373540-title.pdf