DAMPAK SERIKAT BURUH TERHADAP TINGKAT UPAH BURUH SEKTOR SWASTA DI INDONESIA
SEPTYONO KURNIAWAN, Eny Sulistyaningrum, M.A., Ph.D.
2016 | Tesis | S2 Ekonomika PembangunanBuruh selalu berada pada posisi tawar yang lemah dalam sebuah hubungan industrial di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh jumlah lapangan kerja yang hanya mampu menyerap 60 persen angkatan kerja. Kondisi ini semakin diperparah dengan fakta bahwa mayoritas angkatan kerja Indonesia adalah tenaga kerja tidak terdidik. Hal inilah yang kemudian mendorong pengusaha untuk lebih berani dalam melakukan eksploitasi terhadap buruh, demi mencapai keuntungan maksimal. Disisi lain, buruh tidak dapat berbuat apa-apa, karena hidupnya ada di tangan pengusaha. Hal inilah yang mendorong lahirnya serikat buruh sebagai sebuah organisasi yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak buruh yang terampas oleh kesewenang-wenangangan pihak pengusaha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak serikat buruh terhadap tingkat upah buruh, khususnya bagi para buruh yang bekerja pada sektor swasta di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari IFLS (Indonesian Family Life Survey), yaitu data survei gelombang 4 (tahun survei 2007) dan 5 (tahun survei 2014). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah PSM (Propensity Score Matching) dengan menggunakan metode kernel matching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata, buruh sektor swasta di Indonesia yang ikut berpartisipasi menjadi anggota serikat buruh akan memiliki upah yang lebih tinggi sebesar 17 persen dibandingkan dengan buruh yang berada diluar serikat buruh.
Labour always has a weak bargaining position in the industrial relations. The main reason is only 60 percent of workers are employed, and most of them are unskilled labour. Considering this condition, and to save labour's interest, labour union is urgently needed. Employers tend to exploit their worker even to maximize their profit. This research focus on analysing the impact of labour union on the minimum wage, especially for the private sector labour. IFLS (Indonesian Family Life Survey) wave 4 and wave 5 are used in this research. In addition, is employed by PSM (Propensity Score Matching) using kernel matching method. The result shows that in the private sector, labour union significantly increase the wage of labour by 17 percent on average.
Kata Kunci : Buruh, Serikat Buruh, Upah, PSM , Labour, Labour Union, Wage, PSM