Evaluasi jaringan jalan kabupaten Pontianak :: Studi kasus pembangunan jalan lingkar Kota Sungai Puyuh
ISWAN, Dr.Ir. Sigit Priyanto, MSc
2003 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik TransportasiKecamatan Sungai Pinyuh merupakan salah satu dari 14 (empat belas) Kecamatan yang ada di Kabupaten Pontianak Propinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah 18.470 Ha dan dengan jumlah penduduk sebesar 54.036 jiwa dengan kepadatan penduduk 293 jiwa/km2 merupakan Kecamatan yang terpadat. Dengan bertambahnya jumlah kendaraan baik itu mobil maupun sepeda motor, juga diikuti dengan meningkatnya kegiatan di pusat kota Sungai Pinyuh yang juga merupakan pusat perkembangan ekonomi, perkantoran bagi Kabupaten Pontianak juga berkembangnya daerah pemukiman Kota Sungai Pinyuh merupakan simpul dari pergerakan arus lalu lintas bagi kendaraan yang melakukan perjalanan dari Ibukota Propinsi ke 9 Kabupaten yang ada serta lalu lintas yang akan menuju ataupun dari Negara tetangga Malaysia Timur. Sehingga mengakibatkan terjadi kemacetan dan rawan kecelakaan di pusat kota Sungai Pinyuh. Untuk itu perlu adanya penanganan secepat mungkin untuk mengantisipasi hal tersebut dengan berkembangnya jumlah kendaraan. Untuk mengantisipasi permasalahan lalulintas tersebut maka, Pemerintah Kabupaten Pontianak Propinsi Kalimantan Barat membangun Jalan Lingkar Sungai Pinyuh sepanjang 10 km. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah jalan lingkar Sungai Pinyuh ini sudah layak untuk dibangun saat ini. Sehingga hasil dari pembangunan tersebut benar-benar bermanfaat, dan hasil pembangunan itu tidak akan menjadi sia-sia. Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan data sekunder. Data sekunder didapatkan dari Dinas Instansi terkait serta perusahaan swasta. Dari data-data tersebut dianalisis untuk menetukan layak tidaknya jalan tersebut dari segi ekonomi dengan dua metode yaitu : analisis biaya manfaat dan cost effektiveness. Dari hasil analisis data dengan menggunakan tingkat suku bunga 12%, 14%, 15%, 17%, 18% maka, diketahui bahwa jalan lingkar tersebut layak dibangun secara ekonomi dengan prediksi nilai BCR dan NPV ditentukan pada tingkat bunga 15 % dari hasil analisis diperoleh nilai BCR sebesar 2,52 dan NPV sebesar Rp. 80.287.358.472 serta Economic Internal Rate of Return (IRR) sebesar 20,50%. Berdasarkan hasil dari nilai-nilai yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa skenario yang diusulkan layak secara ekonomi, karena nilai Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh lebih besar dari tingkat suku bunga 15% yang ditetapkan sebagai patokan tingkat suku bunga proyek-proyek pembangunan jalan
The Sungai Pinyuh district is one of 14 (fourteen) districts in sub-province of Pontianak West Kalimantan province broadly 18.470 hectares with population of 54.036 people, have a density of 293 people/km2 representing a high density district. The increasing of the number of vehicle both motorcycles and cars, followed by the increasing of activity at the centre of Sungai Pinyuh which also representing the growth of economics, white colars of sub-province of Pontianak including the growth of settlement area on it . Sungai Pinyuh town is a node of traffic movement of vehicle route from of the province capital to 9 existing sub-province, also route to and from the neighbouring state, east Malaysia. The consequence is accident and traffic congestion always happened in the centre of Sungai Pinyuh. Thus needed an anticipation as soon as possible to handle mentioned problems. The government of sub-province of Pontianak build the Sungai Pinyuh ring road along 10 km in order to anticipate the problem. The intention of this evaluation is to know whether Sungai Pinyuh ring road is feasible to be build this time or not. This research used primary and secondary data. The Secondary data was abtained from relevant institution while the primary data abtained from the survey. Then, the data analysed to determine the feability of the project by considering the two method economical aspect, that were benefit cost analysis and effectiveness cost. The analysis by rate of interest level 12%, 14%, 15%, 17%, 18% resulted the ring road was economically feasible to be built by BCR and NPV prediction value determined at 15 % of interest rate. The interest rate of 15 % resulted 2,52 % of BCR value and NPV value equal to Rp. 80.287.385.472 and Economic Internal Rate of Return (IRR) equal to 20,50 %. Based on the analysis it can be concluded the proposed scenario was economicaly reasonable, because the Internal Rate of Return (IRR) was higher than the interest rate of 15 % whict was determined as the roadwork project standard of interest rate level.
Kata Kunci : Jaringan Jalan,Evaluasi Jalan Lingkar