KONSEP IDENTITAS PEREMPUAN MENURUT GAYATRI CHAKRAVORTY SPIVAK (TINJAUAN FEMINISME POSKOLONIAL)
NUR KHOFIFAH , Dr. Hastanti Widy Nugroho
2016 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFATPenelitian ini membahas tentang konsep identitas perempuan menurut Gayatri Chakravorty Spivak. Penelitian didasari atas persoalan identitas yang terdapat dalam gerakan feminisme Barat. Persoalan yang terlihat sama secara esensial mengarahkan pada proses pengembalian identitas perempuan terhadap entitas yang melekat pada dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan secara keseluruhan pemahaman identitas dalam Feminisme Poskolonial, serta menjelaskan alur pikir Gayatri Chakravorty Spivak, sehingga mendapatkan usaha reflektif dalam pemahaman identitas perempuan menurut Gayatri Chakravorty Spivak. Objek material dalam penelitian ini adalah pemikiran Gayatri Chakravorty Spivak, sedangkan objek formal yang digunakan yaitu Feminisme Poskolonial tentang Identitas. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan. Studi kepustakaan digunakan sebagai rujukan utama dalam proses penelitian yang dilakukan dengan mencari data primer berupa buku karya-karya Gayatri Chakravorty Spivak. Data primer yang didapat, kemudian dianalisis menggunakan unsur-unsur metodis seperti deskripsi, kesinambungan historis, interpretasi, dan refleksi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, identitas perempuan dalam Feminisme Poskolonial dipahami sebagai suatu kesadaran akan perbedaan perempuan. Perempuan Dunia Ketiga dianggap memiliki beban penindasan yang lebih berat daripada perempuan Dunia Pertama. Beban tersebut didasarkan pada penindasan kolonial dan imperial tentang gender, ras, suku, dan agama, sehingga identitas perempuan dalam Feminisme Poskolonial diarahkan pada ranah yang lebih produktif untuk memahami identitas berdasarkan kesadaran nasionalitasnya. Kedua, Gayatri Chakravorty Spivak sebagai salah satu teoritikus poskolonial dengan cermat melihat bahwa penindasan seksual yang diarahkan pada perempuan Dunia Ketiga merupakan suatu penindasan yang mengarah pada kedaaan subaltern. Oleh karena itu, diperlukan transformasi atas kesadaran perempuan subaltern dengan cara memahami perbedaan pengalaman perempuan. Transformasi diarahkan pada bentuk esensialisme strategis dalam feminisme transnasional yang terdiri dari kedasaran diri, subjek perwakilan, dan dialog kritis untuk mendapatkan pemahaman identitas perempuan secara menyeluruh. Kata kunci: Perempuan. Subaltern. Feminisme
This research discusses about the concept of women identity according to Gayatri Chakravorty Spivak. This study is based on the issue on identity within the Western Feminism. This issue which is essentially looked similar, orientates the process of reversion of the women�s identity toward the identity adhered on themselves. This research aims to explain the understanding of identity Post-colonial Feminism holistically, as well as explain the way of thinking Gayatri Chakravorty Spivak, so a refelctive effort can be obtained an understanding on women�s identity according to Gayatri Chakravorty Spivak. The object of material on this study is Gayatri Chakravorty Spivak, whereas, the formal object used in this research is Post-colonial Feminism on identity. This is a literature study which is used as the main reference on the process of the research conducted by finding out primary data based on the Gayatri Chakravorty Spivak�s creation. The primary data obtaines is then analised using methodical element such as description, historical continuity, interpretation and reflection. The results obtained on this study are: First, women�s identity in Post-colonial Feminism is comprehended as one of the awarenesses on women diversity. Women in the after-world-war 2 period contry are considered to have more burdens of supression than those in the country of before the World War period. Those burdens are based on both colonialism and imperialism supression on gender, race, ethnics, and religions, that is why the identity of the women in Post-colonial Feminism is directed into the more productive domains in order to understand identity based on their nationality awareness. Second, Gayatri Chakravorty Spivak as one of the Post-colonialism theoreticians thoroughly viewed that sexuality supressioun towards women in the after-world-war 2 period is a kind of supression which brought women into subaltern condition. Therefore transformation of awareness of the subalterns women is required by understanding the diversity of women�s experience. The transformation is directed into the form of strategic essentialism within the trans-national feminism that consists of self-awareness, subject of representative and critical dialogue to find out the understanding of women�s identity comprehensively. Keywords: Women. Subaltern. Feminism.
Kata Kunci : perempuan, subaltern, feminisme