SKEMA JAMINAN SOSIAL INFORMAL DI KALANGAN KELOMPOK DRIVER GOJEK SEBAGAI UPAYA PENANGANAN RESIKO KERJA DI KOTA YOGYAKARTA
DIMAS MIFTAH ADIYASHA, Nurhadi, S.Sos, M.Si, Ph.D
2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk resiko kerja yang dihadapi oleh pengemudi GOJEK serta strategi mereka dalam menghadapi kondisi rentan terhadap resiko-resiko kerja tersebut. Hal ini didasari dengan hubungan kerja antara pengemudi GOJEK dengan PT.GO-JEK Indonesia yang hanya sebatas mitra kerja, sehingga pengemudi GOJEK tergolong sebagai pekerja sektor informal yang tidak mendapatkan perlindungan atas diri mereka sendiri terhadap resiko pekerjaan yang mereka hadapi. Guna mendukung pencarian informasi mengenai resiko kerja, maka penelitian ini menggunakan pendekatan resiko kerja menurut Suma'mur, dimana kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan yang berhubungan dengan kerja dan perusahaan, yang terjadi oleh pekerjaan pada saat waktu bekerja. Selain resiko kerja, penelitian ini juga menggunakan pedekatan dengan konsep jaminan sosial informal menurut Ingleson dimana konsep community based organization masih menjadi pilihan alternatif terbaik baik negara berkembang termasuk Indonesia dalam pengembangan skema jaminan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang berangkat dari pendekatan analisis deskriptif. Dalam menentukan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria pengemudi GOJEK yang tergabung dalam Grup 3. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah yakni, mengupulkan data, analisis data, dan uji keabsahan data. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini juga dilakukan dengan cara observasi partisipatoris, dimana peneliti ikut terlibat langsung dalam objek penelitian sehingga dapat lebih jelas melihat perbedaan dan perubahan yag terjadi dalam objek yang sedang diteliti. Hasilnya penelitian ini menunjukan bahwa resiko pekerjaan sebagai pengemudi GOJEK dapat dibedakan menjadi dua, yakni resiko fisik dan non fisik. Untuk resiko non fisik, pengemudi GOJEK sangat rentan terhadap kasus penipuan berupa pesanan fiktif. Sementara resiko fisik yang paling rentan bagi para pengemudi GOJEK adalah kecelakaan lalu lintas karena dapat disebabkan oleh berbagai hal. Selain itu, jaminan sosial informal dalam komunitas pengemudi GOJEK menjadi salah satu strategi yang mereka pilih dalam upaya mengatasi kerentanan terhadap resiko kerja pengemudi GOJEK. Modal sosial menjadi hal penting dalam keberhasilan Grup 3 dalam menjalankan skema jaminan sosial informal mereka. Hal ini terbukti dengan berhasilnya Grup 3 GOJEK Yogyakarta secara mandiri menciptakan skema jaminan sosial yang dapat bermanfaat bagi para pengemudi anggotanya. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan seluruh informan dalam penelitian ini pada jaminan sosial informal yang dijalankan oleh pengurus Grup 3.
This research was conducted to find out what forms of job risk faced by GOJEK drivers and their strategies to face insecurity of such job risk. It's based on the working relationship between GOJEK drivers with PT GO-JEK Indonesia who only as a partnership relation, what made GOJEK drivers considered an informal sector workers who didn't get social protection of themselves against the job risk the face. To support the search of information on the risk of the work, then this research used job risk approach according Suma�mur�s, job risk are accidents and work-related company, which happened by the work at the time of working time. This research also use re-purposed with informal security concept according Ingleson�s which the concept of community based organization remains best alternative for developing countries including Indonesia in the developt of social security schemes. The methods used in this research is qualitative research methods with descriptive analytic approach. In determining the informant conducted wtih purposive sampling techniques with GOJEK driver criteria who corporated in Grup 3 GOJEK Yogyakarta. This research was done with a few steps; collecting data, analizying data, and test of data validaty. This research was also finished by means of participatory observation, where's researcher get involved directly in the object of the research so that can more clearly see the differences and changes that occur in objects that are being researched. Result of this research showed that the risk of working as GOJEK driver can be distinguished of two kind. Physical and non-physical risk. For the non physical risk, GOJEK drivers is very susceptible to fraud case of fictious orders. While most vurnerable physical risk for GOJEK driver is traffic accidents because can be caused by many different things. Therefore, informal social security scheme in GOJEK driver cimmunity into one of their chosen strategy in an attempt to overcome vulnerability to the job risk of GOJEK driver. Social capital is important thing in the success of Grup 3 GOJEK Yogyakarta in the running of their informal social security schemes. This is proven by the succesful Grup 3 GOJEK Yogyakarta independently created a informal social security schemes which can be useful for drivers. This is evidenced by the participation of the whole of the informants in this study on informal social security organized by Grup 3 GOJEK Yogyakarta administrators.
Kata Kunci : Kerentanan, Resiko, Jaminan, Informal, GOJEK